Penjualan Alat Kesehatan Meningkat

Pandemi Covid-19 membuat gerak masyarakat terbatas dan mengharuskan berbagai aktivitas dioptimalkan di rumah.

251
LARIS – Alat kesehatan kursi pijat laris di tengah pandemi Covid-19.

Mangupura (bisnisbali.com) – Pandemi Covid-19 membuat gerak masyarakat terbatas dan mengharuskan berbagai aktivitas dioptimalkan di rumah. Tidak terkecuali dalam hal perawatan kecantikan dan kesehatan yang berpengaruh terhadap meningkatnya penjualan sejumlah alat kesehatan, salah satunya kursi pijat.

Area Sales Manager Perfect Health, salah satu brand kesehatan di Indonesia, Icha Yassin, di Kuta  belum lama ini mengatakan, selama pandemi Covid-19 penjualan alat kesehatan mengalami peningkatan hingga 100 persen. Peningkatan terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Tidak saja di Jakarta, namun juga di Kalimantan, Kupang dan beberapa daerah di wilayah Indonesia Timur.

Icha melanjutkan,  peningkatan permintaan alat kesehatan dikarenakan selama pandemi, masyarakat lebih memilih mengurangi aktivitas di luar rumah termasuk ke tempat pijat atau spa untuk melakukan relaksasi. Hal ini disebabkan rentannya tempat tersebut menularkan Covid-19.

Ada pun jenis alat kesehatan yang laris manis selama pandemi Covid-19 antara lain kursi pijat, matras kesehatan, eye pad dan lain sebagainya. “Dari sekian banyak alat kesehatan yang tersedia di pasaran, kursi pijat menjadi menjadi pilihan masyarakat dan menempati penjualan terbanyak,” jelasnya.

Dikatakannya, pijat menjadi salah satu kegiatan relaksasi yang digemari masyarakat Indonesia khususnya saat merasa stres dan lelah setelah beraktivitas. Hal ini membuat kursi pijat mendominasi penjualan alat kesehatan di masa pandemi Covid-19. Icha menyebut per bulannya rata-rata bisa menjual 420 unit dengan kisaran harga mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 30 juta lebih.

Store Manager Sogo Discovery Shopping Mall Bali, Ginoto, menyatakan hal yang sama. Selama pandemi, aktivitas masyarakat untuk menghabiskan waktu di mall berkurang drastis. ‘’Ini  berdampak pada turunnya penjualan produk fashion dan produk kuliner, namun penjualan alat kesehatan meningkat hingga 100 persen,” paparnya. *wid