SAAT ini, mayoritas pebisnis tidak fokus pada keuntungan melainkan strategi bertahan. Berbagai upaya pun dilakukan agar tetap mampu menyambung bisnis di tengah gejolak pandemi Covid-19. Salah satunya dengan membuka bisnis baru untuk menyeimbangkan keuntungan bisnis sebelumnya.
Owner Bak Mie Dayeng dan Warung Sage, Made Ngurah Endrawan Saputra mengatakan, profit bisnisnya selama pandemi menurun drastis hampir 99 persen. Bahkan, pihaknya harus menutup beberapa cabang dan hanya menyisakan satu di daerah Tukad Badung, Denpasar. Hal tersebut dilakukan karena berkurangnya pembeli dan minimnya kemampuan untuk memenuhi biaya operasional.
“Kondisi ini membuat Saya harus mengambil keputusan yang sulit. Terpaksa saya tutup seluruh cabang dan pangkas semua pegawai, kurang lebih 15 orang. Satu cabang yang tersisa ini tidak ada pegawai sama sekali. Saya bekerja sendiri ditemani istri. Ibaratnya seperti memulai bisnis dari awal. Sebelumnya, saya sempat tutup selama 6 bulan dan baru buka kembali, mulai pukul 11.00 – 23.00 Wita. Dengan keadaan ini, inovasi membuat bisnis baru lainnya untuk menyeimbangkan profit bisnis sebelumnya sehingga tidak semua saya tutup. Bisnisnya menyasar pasar lokal dengan hidangan menu Bali yang khas,” ujar Ngurah Endrawan.
Walaupun telah melakukan peralihan bisnis sesuai dengan minat pasar, kendala tetap ditemui. Contohnya, bahan baku yang digunakan yakni daging babi harganya melonjak tinggi dan rentan terhadap isu penyakit. Untuk itu, strategi susulan adalah mengurangi porsi makan dengan tetap mempertahankan kualitas rasa.
Pria yang akrab disapa Dede ini juga mencurahkan harapannya kepada pemerintah agar lebih memperhatikan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Suntikan dana untuk modal usaha adalah salah satu hal yang dianggap membantu saat ini.
“Harapan terkait bantuan dana tentunya ada. Kesulitan untuk mengembangkan inovasi bisnis yang ada terkendala di dana. Sejauh ini pebisnis tidak mendapatkan kredit sama sekali. Pandemi ini membuat pembisnis kesulitan mencari jalan keluar. Jadi, dukungan penuh pemerintah akan sangat membantu,” lanjutnya.
Terkait kebijakan pemerintah mengenai penerapan protokol kesehatan telah dilakukan dengan sangat disiplin. Jarak meja makan satu dengan yang lain sudah diatur, fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer juga disiapkan. Baik, pelanggan maupun penjual wajib menggunakan masker. Selain itu, karena berlokasi di ruangan yang terbuka, lebih meminimalisir penyebaran virus terjadi. *git