Restoran Izakaya Okamura Bali Jaga Kemurnian Cita Rasa Jepang

KEUNIKAN negara Jepang memang sangat mendunia. Bukan hanya negaranya yang terkenal bersih, tetapi juga hidangan makanannya yang khas.

443
I Gede Setiawan

KEUNIKAN negara Jepang memang sangat mendunia. Bukan hanya negaranya yang terkenal bersih, tetapi juga hidangan makanannya yang khas. Cita rasa makanan tersebut dapat dinikmati langsung di Pulau Dewata, salah satunya di restoran Izakaya Okamura Bali.

Direktur Izakaya Okamura Bali, I Gede Setiawan mengatakan, makanan Jepang yang disajikan benar-benar murni. Tidak ada penyesuaian rasa dengan lidah lokal. Jadi, pengunjung akan merasakan sensasi rasa makanan Jepang yang sesungguhnya.

“Ada pun hal yang membedakan restoran ini dengan restoran Jepang lainnya adalah dari segi saus yang digunakan. Kami di sini memiliki saus khusus yang dibuat langsung oleh orang dari Jepang itu sendiri. Bahkan, kami mengajak seorang dari Jepang untuk bekerja sama langsung. Hal tersebut, menjadi sebuah garansi tersendiri bahwa kemurnian rasa khas Jepang di makanan yang disediakan di sini terjamin,” ujar Gede Setiawan.

Bahan baku yang digunakan mayoritas impor dari luar negeri. Kualitasnya sangat terjamin. Sda beberapa bahan baku yang supplier-nya dari dalam negeri, seperti sayur-sayuran yang digunakan. Menu yang ditawarkan sangat beragam, sehingga pengunjung memiliki banyak pilihan. Minuman khas Jepang juga tersedia di tempat ini, seperti sake dan teh ocha. Dengan kualitas yang tinggi, harga yang ditawarkan masih cukup bersahabat sesuai dengan market yang ada.

“Kami tidak mengkhususkan market, semuanya dilayani sama dengan harga yang sama. Pelayanan yang diberikan pun sama, kenyamanan pengunjung adalah yang nomor satu. Selain menghidangkan makanan Jepang, kami juga mengenalkan budaya Jepang dengan menyiapkan pakaian khas Jepang, yakni kimono. Untuk pelanggan yang ingin berfoto menggunakan pakaian tersebut, dapat menggunakannya secara gratis,” lanjutnya.

Di sisi lain, kebijakan pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) dilaksanakan dengan disiplin. Mulai dari menyiapkan fasilitas cuci tangan lengkap dengan sabut tepat di depan restoran, penyediaan hand sanitizer, wajib menggunakan masker dan jarak yang sudah diatur. Hal tersebut, tidak hanya berlaku untuk pengunjung, tetapi juga karyawan.

“Walaupun penurunan omzet dirasakan selama pandemi ini, kami tidak pantang menyerah untuk menjaga eksistensi restoran ini. Kami tetap buka dengan mengikuti seluruh anjuran pemerintah. Buka dari pukul 11.00 sampai 21.00 Wita dengan menerapkan prokes. Di balik optimisme ini, tentunya kami tetap berharap agar situasi segera membaik dan semakin banyak pelanggan yang memberanikan diri datang dan mencoba hidangan khas Jepang disini,” katanya. *git