Gianyar (bisnisbali.com) –Dalam masa pandemi Covid-19, bank perkreditan rakyat (BPR) tidak boleh memiliki target pasar yang muluk-muluk. Sekretaris DPD Perbarindo Bali, Made Suarja, Minggu (20/12) mengatakan hadapi resesi global BPR mesti menggarap sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai target pasar yang pasti.
Diungkapkannya, planing pasar BPR adalah sektor UMKM. BPR menggarap masyarakat kecil dan menengah. ‘’Kalangan ini banyak mengembangkan usaha di sektor UMKM,” ucapnya.
Ia menjelaskan planing BPR tidak perlu mencari pasar yang muluk-muluk. BPR sudah dekat dengan UMKM dan masyarakat. Masyarakat, menurutnya ada di kalangan akar rumput lebih kuat menghadapi resesi ekonomi global. “Jika ada goyangan resesi, goyangan tersebut tidak keras,” ucapnya.
Menurutnya, BPR salah menggarap pengusaha besar. Pengusaha besar ini sangat mudah terlibas krisis ekonomi termasuk resesi ekonomi.
Direktur Utama BPR Udary menegaskan, BPR sudah sangat dekat dengan UMKM. Sektor usaha mikro ini sudah menjadi bagian nasabah loyal atau nasabah existing BPR. Made Suarja meyakinkan BPR tidak boleh salah menggarap pasar. “Dalam kondisi apapun BPR mesti setia menggarap sektor UMKM,” tambahnya. *kup