Denpasar (bisnisbali.com) –Kota Denpasar kembali mendulang penghargaan di pengujung tahun 2020. Ibu Kota Provinsi Bali ini sukses menjadi Kota Terinovatif se-Indonesia. Penghargaan untuk yang kedua kalinya diraih Pemkot Denpasar tersebut diserahkan oleh Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori dan disaksikan langsung oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian yang diterima Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar I Made Saryawan saat Penganugerahan Innovative Goverment Award (IGA) Tahun 2020 di Hotel Sultan Jakarta pada Jumat (18/12) malam.
Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat ditemui di Denpasar, Sabtu (19/12) menjelaskan, pihaknya mengaku bersyukur sekaligus berterima kasih atas suksesnya Kota Denpasar menjadi Kota Terinovatif se-Indonesia dalam Panganugrahan IGA Tahun 2020. “Pada prinsipnya kami berterima kasih dan bersyukur atas sukses raihan prestasi ini, dan semoga penghargaan ini menjadi pecut untuk terus berinovasi dalam mendukung kemanfaatan sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat Kota Denpasar,” ujarnya.
Hadirnya Dharma Negara Alaya Art and Creative Hub menjawab tantangan kreativitas masyarakat saat ini. Terlebih saat ini kita bersama sedang menghadapi pandemi Covid-19. Sehingga menciptakan tantangan tersendiri untuk bisa bangkit dan terlepas dari situasi yang serba terbatas ini.
Dengan terwujudnya Dharma Negara Alaya Art and Creative Hub diharapkan mampu menjawab tantangan akan situasi saat ini. Di samping itu lanjut Rai Mantra, Kota Denpasar sebagai pusat Kota dan Pusat Pemerintahan terbatas dengan Sumber Daya Alam, sehingga pemanfaatan sumber daya manusia yang baik mampu menjawab tantangan persaingan global terlebih di masa pendemi saat ini.
Nantinya dalam penerapan inovasi ini diharapkan mendukung tercapainya Sustainable Development Goals, keseimbangan pertumbuhan dan kebahagiaan masyarakat. Dalam penerapan inovasi ini juga memberikan pendampingan pada penerapan peningkatan kinerja tata kelola, pelayanan publik serta pembangunan daerah.
“Pencapaian Sustainable Development Goals yang diharapkan dengan sinergitas yang ada membangun dengan konsep ekonomi kreatif yang berdampingan dengan ekonomi tourism. Membangun jiwa kewirausahaan masyarakat telah juga dibarengi dengan membangun refeormasi birokrasi memberikan kemudahan kepada mereka dalam beriwirausaha, hal ini difasilitasi dalam satu gedung Mal Pelayanan Publik, yakni di Graha Sewaka Dharma Lumintang,” ujar Rai Mantra.
Rai Mantra menambahkan, terdapat rancang bangun dan struktur kebaharuan inovasi Dharma Negara Alaya. Hal ini meliputi arena pengembangan seni dan kreativitas, wahana pelestarian budaya, ruang penguatan identitas budaya, sarana pendidikan, sarana pemberdayaan masyarakat, ruang kreasi, apresiasi dan ekspresi budaya, destinasi wisata kreatif, dan wahana pemeliharaan warisan budaya. Manfaat dan peluang repleksi yakni sebelum ada Dharma Negara Alaya, kegiatan seni, budaya, dan kreativitas tersebar dan kurang terakomodir. Sehingga sejak diresmikan pada 27 Desember 2019 lalu menjadi terakomodir. Di Dharma Negara Alaya potensi kolaborasi telah terjalin dengan 10 Negara yakni Australia, British, Jepang, Amerika, Republik Rakyat Tiongkok, Italia, Swiss, Hungaria, Vietnam, dan Zimbabwe. “Jadi di dalam satu Gedung Dharma Negara Alaya ini telah diakomodir 11 inkubator bisnis yang siap mengembangkan potensi kewirausahaan para entrepreneur muda di Denpasar,” ujar Rai Mantra.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri Agus Fatoni mengatakan ada 14.897 inovasi Pemda pada tahun 2020 ini. “Angka ini meningkat 85 persen dari inovasi yang dilakukan Pemda pada 2019 yang hanya sebanyak 8014 inovasi,” kata Agus.
Indeks inovasi Indonesia di dunia pada tahun 2020 berada diposisi sama dengan tahun sebelumnya, yakni diperingkat 85 dari 131 negara yang di survei. Di mana, dalam kegiatan pelaksanaan pengukuran indeks inovasi daerah juga mengikutsertakan 15 dewan juri dari Kementerian, Lembaga, Media dan beberapa instansi ataupun lembaga yang kredibel lainnya.
Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian berharap ajang Innovative Government Awards (IGA) 2020 dapat memacu daerah-daerah yang kurang inovatif agar termotivasi dalam membangun daerahnya. Motivasi itu terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, ataupun penyelenggaraan urusan pemerintah daerah.
Mendagri Tito mengatakan, pemerintahan di daerah dapat berjalan dengan baik salah satunya adalah dengan cara menciptakan iklim yang kompetitif antara satu pemerintahan daerah dengan pemerintahan daerah lainnya, baik antar provinsi, antar kota, maupun antar kabupaten. “Jadi saya sampaikan inovasi ini jangan hanya diberikan kepada mereka yang mendapatkan, tapi juga buat indeks dari yang rankingnya tertinggi antar provinsi, antar kota, antarkabupaten, sampai yang terendah, dan umumkan ke publik, sehingga yang kurang inovatif ini atau tidak ada datanya, tidak ada inovasi dia juga memiliki rasa malu karena publik daerahnya akan menilai siapa dia dan itu akan membuat dia terbangun, termotivasi,” ujarnya.
Mendagri menambahkan, daerah-daerah yang sulit berinovasi memiliki berbagai macam persoalan, terutama menyangkut kemampuan memanfaatkan dan mengembangkan peluang yang ada. Untuk itu, diperlukan leadership yang kuat untuk mengelola segenap sumber daya yang ada, agar bersama-sama mengembangkan terobosan. Tak kalah penting, kemampuan entrepreneurship atau kewirausahaan juga sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai permasalahan daerah. *adv