PEMERINTAH pusat mesti melihat Bali selama ini mampu menyumbangkan lebih dari 40 persen devisa Indonesia dari sektor pariwisata. Untuk pemulihan ekonomi Indonesia, Dewan Pembina DPD Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali Nyoman Astama minta pemerintah pusat mempertimbangkan segera membuka Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman).
Diungkapkannya, pemerintah pusat sudah menyalurkan dana hibah pariwisata terutama untuk membantu pengoperasian hotel dan restoran di Bali. Stimulus ini tentu dimanfaatkan akomodasi pariwisata dan siap menyambut kedatangan wisman yang akan berlibur ke Pulau Dewata.
Konsul Kehormatan Ukraina untuk Bali ini menjelaskan, pemerintah daerah juga sudah dibekali 30 persen dana hibah pariwisata. OPD bisa menggunakan dana hibah tersebut guna menerapkan program Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) di masyarakat dan sentra pariwisata. Pemerintah wajib memonitoring penerapan CHSE di masyarakat. Ini guna memastikan kasus pandemi Covid-19 menurun serta masyarakat dapat beraktivitas produktif dan aman.
Lebih lanjut dikatakannya, setiap akomodasi khususnya hotel dan vila sudah diverifikasi dan sertifikasi penerapan standar CHSE. Proses verifikasi CHSE penting agar hotel dan restoran bisa memberikan layanan yang aman dan nyaman kepada wisatawan.
Penerapan CHSE di masyarakat dan di kawasan pariwisata membuktikan Bali memberikan perhatian serius terhadap penanganan pandemi Covid-19. Pelaksanaan CHSE mendukung program Indonesia Care guna menumbuhkan kepercayaan wisatawan domestik dan wisman yang akan berlibur ke Bali.
Menurutnya, hotel sudah menerapkan SOP sesuai standar CHSE. Protokol kesehatan di industri pariwisata baik akomodasi, transportasi, objek atau daya tarik wisata sudah dilakukan secara ketat. Jadi, industri pariwisata dan masyarakat Bali telah siap menerima kedatangan wisman. *kup