Minggu, November 24, 2024
BerandaBaliNataru Diprediksi Tak Dongkrak Okupansi Hotel di Tabanan

Nataru Diprediksi Tak Dongkrak Okupansi Hotel di Tabanan

Momen libur hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti diprediksi tidak akan mendongkrak okupansi hotel di Kabupaten Tabanan.

Tabanan (bisnisbali.com) –Momen libur hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) nanti diprediksi tidak akan mendongkrak okupansi hotel di Kabupaten Tabanan. Meski begitu, momen ini diyakini akan berdampak positif terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata.

Hal ini dikatakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Tabanan I Gusti Bagus Made Damara, Selasa (15/12) kemarin. “Sebelum pandemi Covid-19, hunian hotel dan restoran di Tabanan didominasi oleh wisatawan asing. Namun, selama pandemi Covid-19, hotel dan restoran di Tabanan mati suri. Hal itu kemungkinan terjadi juga pada momen libur akhir tahun 2020 nanti,” tuturnya.

Diterangkannya, akhir tahun nanti meski kunjungan wisatawan ramai ke sejumlah objek wisata dan restoran di Tabanan, kunjungan ke hotel tidak terpengaruh. Hal tersebut lantaran beberapa faktor. Salah satunya karena sebelum pandemi Covid-19 hunian hotel di Tabanan didominasi wisatawan mancanegara, sedangkan wisatawan domestik sangat sedikit karena lebih memilih menginap di wilayah di luar Tabanan.

“Sekarang wisatawan asing belum datang ke Bali. Saat ini yang sudah kembali adalah wisatawan domestik. Mereka lebih mencari tempat menginap seperti di Ubud, Badung dan Denpasar yang harganya lebih murah di tengah pandemi ini,” tutur Damara.

Bercermin dari kondisi tersebut, ia memprediksi tingkat hunian hotel di Tabanan belum terpengaruh. Apalagi kunjungan wisatawan mancanegara belum dibuka oleh pemerintah, sehingga tingkat hunian hotel di Tabanan berpotensi tetap sepi.

Damara melanjutkan, okupansi hotel di Tabanan berbeda dengan kondisi kunjungan wisatawan ke usaha restoran yang berpotensi meningkat daripada sebelumnya. Lonjakan kunjungan ke restoran ini ditopang oleh kedatangan wisatawan setelah melakukan wisata ke sejumlah objek.

Menurutnya, saat ini dari 400 akomodasi pariwisata yang ada di Tabanan sebagian besar masih tutup. Kondisi itu disebabkan tidak adanya tamu dan sebagai upaya menekan biaya operasional yang sangat tinggi. *man

Berita Terkait
- Advertisment -

Berita Populer