Denpasar (bisnisbali.com) –Sebagai insan yang bergantung pada sektor pariwisata, musisi dan seniman sangat merasakan dampak pandemi Covid-19 saat ini. Inovasi menjadi kunci untuk tetap produktif yang mewajibkan seniman dan musisi melek teknologi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Insan Seni (Pramusti) Bali IGN Rahman Murthana saat menjadi narasumber pada acara talkshow serangkaian Denpasar Festival (Denfest) ke-13 dalam chanel kreativi.id belum lama ini.
Rahman Murthana menjelaskan, pandemi Covid-19 yang mewabah saat ini memberikan dampak serius bagi kesehatan dan perekonomian masyarakat. Musisi dan seniman yang bergantung pada sektor pariwisata juga turut merasakan dampaknya. “Dulu bisa aktif bernyanyi dan mengisi acara konser dan lain sebagainya. Namun, saat ini karena dilarang berkerumun maka sangat sulit menggelar konser dan hiburan. Dampaknya sangat dirasakan oleh musisi dan seniman,” jelasnya.
Meski demikian, seniman dan musisi hendaknya terus berusaha dan bertahan dengan situasi saat ini. Derasnya arus modernisasi yang diiringi perkembangan digitalisasi harus ditangkap dengan baik oleh musisi dan seniman. “Seniman dan musisi hendaknya jangan gaptek (gagap teknologi), tetapi harus melek teknologi. Inilah yang kiranya menjadi solusi untuk tetap produktif di masa pandemi saat ini,” terangnya.
Menurut Rahman, dengan tekonologi seniman dan musisi dapat menghadirkan chanel atau kanal. Seperti halnya pelaksanaan Denfest kali ini yang digelar secara virtual, sehingga seniman dan musisi dapat terus berkarya dan mengundang pengunjung atau penonton secara virtual. “Saya kira sudah banyak yang menerapkan konser-konser virtual. Ini menjadi sebuah wahana baru bagi seniman untuk berkreativitas dan harus dimaksimalkan di masa pandemi saat ini,” imbuhnya. *wid
