Denpasar (bisnisbali.com)-Perekonomian Bali masih sangat tergantung pada sektor pariwisata dan pemulihannya bergantung kedatangan wisatawan domestik (wisdom). Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Wilayah Bali Dr. I Putu Anom, S.E., M.Par., mengatakan hal ini di Denpasar, Senin (7/12).
Diungkapkannya, pariwisata Bali sudah lama dibuka untuk pasar domestik. Kedatangan wisdom ke Bali lebih banyak pada liburan akhir pekan. Mereka diharapkan bisa mempercepat pemulihan pariwisata Bali dalam masa pandemi Covid-19. Pulau Dewata juga ditopang wisatawan mancanegara (wisman) yang masih menetap di Bali selama masa pandemi Covid-19.
Anom memaparkan sektor perhotelan di Bali hanya bisa berharap pada pasar domestik. Untuk itu, hotel dan akomodasi di daerah ini mesti bisa memberikan harga paket diskon kepada pasar domestik selama masa pandemi Covid-19. Kedatangan wisdom diyakini akan menggairahkan pariwisata Bali.
Menurutnya, wisdom yang berlibur ke Bali tentu tidak hanya menginap di hotel. Mereka akan berkreasi ke objek-objek wisata di Pulau Dewata bersama keluarganya. Wisdom juga bakal berbelanja sehingga diharapkan ada pergerakan ekonomi di Bali.
Anom melihat sampai akhir tahun tingkat hunian hotel di Bali masih di bawah satu digit. Ini dinilainya tidak akan mampu menutupi biaya operasional hotel. Oleh sebab itu, industri pariwisata di Bali harus terus bersemangat menggarap pasar domestik. Menjelang akhir tahun ini mereka diharapkan bisa mengenjot kedatangan wisdom. ‘’Semoga kegiatan meeting-meeting pemerintah pusat dilaksanakan di Bali untuk mendongkrak kunjungan wisdom,” tambahnya. *kup