Denpasar (bisnisbali.com) – Pilkada serentak di 6 kabupaten/kota di Bali siap digelar, Rabu (9/12). KPU Provinsi Bali memastikan logistik telah siap sepenuhnya. Tak hanya itu, KPU juga sudah berupaya membuat tempat pemungutan suara (TPS) yang aman dari penyebaran Covid-19.
Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, Senin (7/12) mengatakan, ada 15 hal baru dalam proses pemungutan suara dalam pilkada di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut di antaranya, pembatasan jumlah pemilih di satu TPS dari biasanya maksimal 800 orang menjadi 500 orang. Kemudian, pemilih diatur agar tidak berdekatan, tidak bersalaman, serta mencuci tangan dan memakai masker.
Pemilih juga akan diberikan sarung tangan sekali pakai dan harus melewati pengecekan suhu tubuh. Setelah memilih atau mencoblos, jari pemilih tidak lagi dicelup ke dalam botol melainkan akan ditetesi tinta. KPPS juga sudah melakukan tes atau screening kesehatan bahwa mereka bebas Covid-19 yang dikeluarkan otoritas kesehatan. Demikian pula terkait APD yang sudah disiapkan.
“Protokol kesehatan dijaga dengan ketat. Kita buat TPS itu clear, bersih dari virus. Apalagi yang ditakuti? Jadi kita optimis karena masyarakat Bali biasanya dharma negaranya sama dengan dharma agamanya,” tandasnya.
Pihaknya pun optimis partisipasi pemilih dapat sesuai target yakni 85 persen. Terlebih, KPU selaku penyelenggara sudah mengerahkan semua tenaga untuk menggenjot angka partisipasi pemilih.
Menurut Lidartawan, beberapa survey yang dibacanya dari media cetak dan elektronik rata-rata memprediksi tingkat partisipasi pemilih akan di atas 70 persen. Angka ini merupakan prediksi untuk pilkada serentak di seluruh Indonesia. Di Bali khususnya, mantan Ketua KPU Kabupaten Bangli ini yakin bisa melebihi rata-rata tersebut.
“Mudah-mudahan saja, kita berharap apa yang kita lakukan dapat membuahkan hasil. Sudah setengah mati kita berusaha, maksimal,” jelasnya. *kmb32