Denpasar (bisnisbali.com) – Praktisi ekonomi mengestimasikan akselerasi aktivitas bisnis akan meningkat seiring dengan keberhasilan penanganan pandemi Covid-19. Harapan utama saat ini adalah vaksin, yang saat ini sudah siap dan tinggal menunggu otoritasi dari pihak berwenang mengenai peredarannya.
“Selama proses vaksinasi nasional yang saya kira akan mulai dilaksanakan akhir tahun 2020 atau awal 2021, pelaku usaha sebaiknya tetap berfokus menggarap pasar domestik, sambil menyiapkan diri bagi pemulihan aktivitas bisnis pada 2021,” kata pemerhati ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas University Dr. Agus Fredy Maradona di Renon, Rabu (2/12) kemarin.
Wakil Rektor IV Undiknas University ini mencontohkan, pelaku industri pariwisata di Bali sebaiknya tetap menggarap dengan serius pasar wisatawan domestik (wisdom). Sebab, di awal-awal pemulihan pascapandemi Covid-19, pasar wisdom yang akan menjadi motor penggerak kebangkitan industri pariwisata.
Kendati demikian, Fredy Maradona menilai pada akhir tahun 2020 ini, diprediksi pertumbuhan ekonomi belum bisa positif, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kondisi ekonomi masih akan terjadi kontraksi. “Meski demikian, pada kuartal keempat 2020 ini akan terlihat terjadinya perbaikan dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya,” ujarnya.
Penyebabnya adalah konsumsi masyarakat yang telah mulai tumbuh, adanya sejumlah belanja pemerintah, serta stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah. Stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah, diakuinya, telah berperan penting dalam proses perbaikan kondisi perekonomian.
Namun mengingat dampak Covid-19 ini bagi perekonomian, masyarakat Indonesia dan negara lain sangatlah besar, maka stimulus dalam program Pemulihan Ekonoomi Nasional (PEN) tersebut tidak dengan serta merta bisa menjadikan pertumbuan ekonomi Indonesia positif. Stimulus dari pemerintah telah turut berperan dalam meningkatkan daya beli masyarakat, menekan kencenderungan terjadinya PHK, meningkatkan efisiensi perusahaan melalui insentif perpajakan.
“Serta, yang saat ini sedang menjadi perhatian masyarakat, yaitu dana hibah pariwisata, saya kira hal ini akan turut membantu para pelaku industri pariwisata untuk bertahan sebelum pulihnya sektor pariwisata,” paparnya. *dik