Denpasar (bisnisbali.com) – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) wajib menyusun rencana bisnis 2021 secara realistis walaupun saat ini masa pandemi Covid-19. Dalam menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB), BPR mesti tetap optimis ekonomi Bali akan tumbuh pada tahun 2021.
Ketua DPD Perbarindo Bali Ketut Wiratjana mengatakan hal itu di Denpasar, Rabu (25/11) kemarin. Diungkapkannya, ekonomi akan membaik karena pemerintah melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahun 2021. “Tahun 2021 kondisi ekonomi akan semakin membaik, sehingga penyusunan RBB mesti optimis,” ucapnya.
Ia menjelaskan, dalam masa pandemi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengarahkan segenap insan perbankan untuk menjaga kesehatan. Pada bagian lain, DPP Perbarindo bersama DPD Perbarindo gencar mengkampanyekan gerakan pakai masker (GPM). Â Melalui GPM, pengurus dan segenap karyawan BPR wajib memakai masker. Seluruh nasabah juga berpartisipasi dengan menggunakan masker.
Menurutnya, dengan taat menggunakan masker, kasus Covid-19 bakal bisa ditekan. Ketika pandemi Covid-19 mampu ditangani secara bersama akan berperan terhadap pertumbuhan ekonomi. “Dengan berperilaku hidup sehat, SDM BPR mesti optimis akan tumbuh walaupun dihadapkan pandemi Covid-19. Â BPR pasti tumbuh,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pemerintah telah memberikan stimulus untuk masyarakat dan UMKM terdampak Covid-19. Stimulus pemerintah terkait covid telah memberikan relaksasi dengan restrukturisasi kredit. Ketika menyusun RBB, BPR mesti mempertimbangkan apa yang terjadi setelah restrukturisasi. “Perlu dievaluasi tingkat NPL,” jelasnya.
Ketut Wiratjana menambahkan, dengan optimisme ekonomi tumbuh maka BPR bisa merancang target pertumbuhan keuangan 2021. Dalam menyusun RBB, BPR bisa menggunakan rentang nasional pertumbuhan keuangan BPR 3 persen-5 persen. *kup