Denpasar (bisnisbali.com) –Saat ini sudah hampir satu tahun penyebaran Covid-19 yang dimulai dari Tiongkok pada akhir tahun 2019 lalu. Dari sisi pertumbuhan, ekonomi global saat ini menunjukkan sudah membaik. Pada triwulan III tahun 2020 kontraksi pertumbuhan ekonomi sudah tidak sedalam kondisi pada triwulan II.
“Beberapa negara bahkan mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif seperti Tiongkok dan Vietnam dengan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2020 masing-masing 4,9 persen (yoy) dan 2,6 persen (yoy),” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho di sela-sela Temu Responden 2020 “What’s Nexton Bali Business After Covid-19” belum lama ini.
Trisno menerangkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2020 juga menunjukkan arah perbaikan, yakni membaiknya kontraksi pertumbuhan ekonomi dari -5,32 persen pada triwulan II 2020 menjadi -3,49 persen pada triwulan III 2020. Namun, perekonomian Indonesia untuk keseluruahan tahun 2020 diproyeksikan masih terkontraksi. “Berdasarkan beberapa lembaga di dalam dan luar negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 diproyeksikan akan terkontraksi pada range antara -3,3 persen hingga -0,6 persen,” ujarnya.
Menurutnya, Covid-19 menyebar dengan cepat sehingga saat ini mencapai lebih dari 50 juta kasus terkonfirmasi di sekitar 210 negara di dunia. Penyebaran tertinggi terjadi di Amerika Serikat, diikuti dengan India dan Brazil. Sementara itu, penyebaran di Indonesia sudah mencapai lebih dari 450 ribu kasus dengan jumlah kematian lebih dari 15 ribu jiwa.
Cepatnya penyebaran Covid-19 tersebut diikuti dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 1,3 juta jiwa di seluruh dunia, direspons oleh banyak negara dengan adanya kebijakan pembatasan kegiatan untuk menahan laju penyebaran. Mayoritas negara menetapkan kebijakan pembatasan sosial yang meliputi perjalanan, sekolah, workplace, area public dan sebagainya. Hal ini pada akhirnya berdampak terhadap menurunnya perekonomian di hampir semua negara. “Berdasarkan proyeksi IMF, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2020 diperkirakan terkontraksi -4,4 persen (yoy),” terangnya.
Kontraksi yang lebih dalam dialami oleh negara-negara maju seperti AS yang diproyeksikan terkontraksi -4,3 persen, serta beberapa negara maju di Eropa yang terkontraksi -8,3 persen. Sementara itu, Tingkok yang sudah menunjukkan recovery sejak triwulan II 2020 diproyeksikan masih dapat tumbuh positif di tahun 2020.
Adapun negara-negara yang tergabung dalam ASEAN-5 diproyeksikan akan tumbuh terkontraksi -3,4 persen di tahun 2020. Menurunnya perekonomian tersebut diperkirakan telah memasuki fase terendah pada triwulan II 2020 dan mulai menunjukkan perbaikan di triwulan III 2020 bagi mayoritas negara. *dik