UMKM di Kabupaten Tabanan sekitar 4.000 dan beberapa di antaranya sudah mendapat pendampingan atau pelatihan terkait menggunakan platform digital. Ini untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM agar bisa tetap menembus pasar di tengah pandemi Covid-19. Tahun ini kegiatan tersebut dibantu oleh pemerintah pusat Rp 400 juta dari dana alokasi khusus (DAK).
“Pelatihan terkait platform digital sudah diberikan. Bila pelaku UMKM belum mampu menjangkau pasar untuk menjual produk yang dihasilkan, kami akan bantu dengan pendampingan bahkan fasilitasi pemasaran melalui BUMD,” tutur Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Tabanan I Made Yasa.
Tahun ini pelatihan sudah digelar enam angkatan. Per angkatan diikuti oleh 20 orang. Program ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun. Pelatihan tidak hanya menyangkut teknik pemasaran salah satunya memanfaatkan platform digital. Pelaku UMKM juga dilatih tentang cara mengatur manajemen keuangan yang baik hingga mengemas produk semenarik mungkin.
“Dari pelatihan tersebut memang ada yang sudah bisa langsung memanfaatkan dengan membuat website dan ada yang belum sehingga masih diperlukan pendampingan lebih lanjut,” ujar mantan Kadis Pariwisata Tabanan ini.
UMKM yang belum mendapat pelatihan tersebut diarahkan mengikuti pada tahun mendatang. Sebab, pelatihan ini sifatnya rutin untuk mengangkat potensi UMKM yang ada di Kabupaten Tabanan. Diakuinya, di tengah pandemi Covid-19 pemanfaatan platform digital menjadi suatu keharusan yang diadopsi oleh pelaku UMKM. Lantaran, pemanfaatan teknologi ini akan membuat pemasaran produk UMKM lebih luas namun dengan biaya murah. *man