Denpasar (bisnisbali.com) –
Implementasi penerapan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional, sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan. Di Nusa Penida dan Lembongan salah satunya, dengan CHSE diharapkan dapat mewujudkan kesadaran terkait keselamatan dan keamanan di kalangan pelaku pariwisata dalam melakukan kegiatan di tengah pandemi Covid-19.
“Di masa pandemi ini, kesadaran akan kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan tentunya juga memerlukan dukungan dari masyarakat (komunitas), akademisi, pengusaha, dan media,” kata peserta We Love Bali Novi Eka Yanti.
Menurutnya program We Love Bali yang telah diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi salah satu program pemulihan pariwisata, sekaligus edukasi mengenai CHSE di tempat wisata. Kegiatan yang berlangsung selama Oktober-Nopember 2020 juga bertujuan memberikan edukasi terhadap penerapan protokol CHSE sebagai daya tarik wisata dan desa wisata. Termasuk melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di hotel tempat menginap dan daerah tujuan wisata yang dikunjungi dengan mengisi form cek list CHSE.
Perlu diketahui program pemulihan pariwisata bertajuk We Love Bali melibatkan setidaknya 4.400 yang dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menerapkan jaga jarak fisik. Peserta dari kalangan dosen, guru, mahasiswa, ASN, karyawan perusahaan swasta, karyawan usaha wisata, Pokdarwis, komunitas hobi, fotografer, dan lainnya.
Peserta mendapatkan fasilitas berupa akomodasi selama dua malam di hotel atau home stay yang ditetapkan panitia, konsumsi, transportasi, tiket masuk daerah tujuan wisata, biaya tes cepat, dan perlengkapan lainnya.
Kali ini program 10 trip Nusa Penida 4- 6 November 2020 yakni ke Sanur- Nusa Penida-Nusa Lembongan -Sanur. Nusa Penida adalah sebuah pulau kecil yang berada di sobelah tenggara pulau Bali, dipisahkan oleh selat Badung. Di dekat pulau ini, terdapat 2 pulau kecil lain, yaitu pulau Nusa Lembongan.
Peserta berangkat dari Sanur ke Nusa Penida serta menginap semalam di Nusa Penida. Kebanyakan objek yang dikunjungi adalah pantai yang indah seperti Pantai Klingking, Angel,s Billabong, Broken Beach dan Cryastal Bay.
Angel’s Billabong Nusa Penida sendiri merupakan muara akhir dari sebuah sungai sebelum air sungai sampai ke lautan lepas. Fenomena alam yang mempesona ini menampilkan cerukan-cerukan kolam alami yang sangat indah dan memukau. Angel’s Billabong Nusa Penida berciri khas sangat artistik dengan batuan karang berwarna hijau kekuningan dengan kejernihan air yang mengalir disini.
Keesok harinya menuju Nusa Lembongan dengan obyek pantai seperti Diamond Beach, Atuh Beach, Raja Lima, Dream Beach Jembatan Kuning dan lainnya lanjut menginap di Nusa Lembongan. “Jadi, ada kombinasi menginap di Nusa Penida dan Lembongan,” ujarnya.
Sementara wisata konservasi mangrove menyuguhkan pemandangan alam di hutan mangrove Nusa Lembongan. Pemandangan ini sedikit berbeda dengan mangrove yang berada di wilayah Suwung Denpasar. Di hutan bakau capat masuk ke tengah-tengah hutan mangrove menggunakan perahu tradisional tanpa mesin.
Di setiap destinasi, peserta selanjutnya dibekali kantong sampah dan mereka diwajibkan untuk memungut sampah plastik yang dijumpal di lokani sebagai bentuk kepedulian dan pelestarian alam. Dispenser air dapat disediakan di sejumiah tempat seperti di restaurant dan hotel.
Sementara Anggota Tim Percepatan Pemulihan Pariwisata Bali yang mendampingi panitia Ketut Jaman menyatakan, 12 rute perjalanan disiapkan dalam program ini. Sejumlah trip pun sudah berlangsung sejak awal Oktober dan masih berjalan hingga Nopember.
Di setiap daya tarik wisata akan dilibatkan UMKM sebagai penyedia suvenir yang akan dijual kepada para peserta. Program ini disebut upaya masif pemerintah dalam mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial peserta. “Kita juga menyiapkan pariwisata Bali untuk menyambut wisman sejalan dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020 dan meningkatkan ekonomi,” terangnya.