DALAM upaya membantu perekonomian masyarakat yang terdampak Covid-19, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar bekerja sama dengan STMIK Primakara dan Bank BPD Bali menggelar Pandemic Incubation Program. Tujuan program yang membantu masyarakat khususnya di Kota Denpasar untuk mencari sumber pendapatan lain yaitu dengan menjalani usaha mikro dan kecil.
Kegiatan yang digelar tiga tahap atau tiga minggu dan secara virtual ini dibuka secara daring oleh Kepala Dispar Denpasar M.A. Desire Mulyani, M.Si., Jumat (6/11) kemarin, yang dipusatkan di gedung Dharma Negara Alaya (DNA), Lumintang, Denpasar. Desire Mulyani saat ditemui usai pembukaan mengatakan, Pandemic Incubation Program ini akan digelar melalui tiga tahapan atau dalam setiap minggu. Untuk minggu pertama dan selanjutnya, ada ideasi, kemudian workshop dan pemasaran. Melalui program ini, pihaknya berharap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya tenaga kerja yang terdampak, yang dulunya mereka sebagai pekerja reguler, diharapkan bisa memulai usaha mikro.
“Siapa tahu setelah mengikuti program ini mereka ada ide-ide yang mungkin sejak dulu ingin dilaksanakan, namun belum tahu bagaimana caranya. Inilah saatnya mereka mengembangkan seperti apa usaha yang bisa dikembangkan,” katanya.
Hingga acara dibuka, jumlah peserta yang sudah bergabung, kata dia, sudah hampir 3.000 orang. Jumlah ini sudah mendekati target awal yakni sebanyak 3.100 peserta. Setiap minggunya akan dilihat keseriusan peserta sehingga di akhir kegiatan mereka yang lolos, akan diberikan bantuan untuk memulai usaha yakni dana sebesar Rp 1 juta.
“Kami berharap mereka bisa lolos semua. Karena dengan program ini, kami memiliki tujuan untuk membangkitkan kembali ekonomi atau memutar perekonomian Kota Denpasar supaya bisa pulih seperti sedia kala,” harapnya.
Apalagi, kata dia, saat ini Bali sedang menunggu pintu pariwisata internasional bisa dibuka kembali. Meski saat ini destinasi domestik juga sudah mulai menggeliat sedikit. “Kita berharap peluang seperti ini bisa menjadi tantangan baru kepada teman-teman untuk memulai usaha. Sehingga mereka tidak saja bergantung pada satu sektor saja, namun bisa memiliki usaha sampingan dan bahkan bisa menjadi usaha utama mereka,” ucapnya.
Sementara itu, I Made Artana, S.Kom.,M.M., selaku Founder STMIK Primakara saat menyampaikan materi mengatakan, kegiatan ini merupakan program pendampingan. Mengingat saat ini di masa pandemi Covid-19 banyak pekerja yang terdampak. Untuk itulah, melalui program ini, diharapkan bisa memberikan solusi bagi mereka yang terdampak. “Peserta diajak untuk memikirkan seperti apa kesulitan yang dihadirkan oleh pandemi Covid-19 ini. Meski di tengah kesulitan, namun hidup itu harus tetap berjalan,” katanya. *adv