PEMBERLAKUAN new normal membuat transportasi umum, khususnya bus angkutan kota antar provinsi (AKAP) kembali bergeliat. Pengelola pun menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat demi keamanan dan kenyamanan penumpang.
Pengelola Perusahaan Otobus (PO) Sarwanadhi Trans, Made Yogi Ananta Wijaya mengatakan, transportasi umum mulai beroperasi lagi setelah dibukanya new normal. Namun, penumpang tidak banyak. Walaupun begitu, ibarat memulai bisnis dari awal, tentunya strateginya adalah melakukan pengenalan kembali kepada penumpang terutama mengenai penerapan prokes.
“Yang pertama perlu dilakukan adalah mengurangi rasa takut atau khawatir calon penumpang. Kami mewajibkan seluruh penumpang yang naik bus untuk menggunakan masker dan jaraknya diatur. Jika biasanya dalam satu row diduduki oleh dua orang, sekarang cukup satu orang saja. Selain itu, kami juga menyediakan hand sanitizer di pintu depan bus agar digunakan oleh penumpang sebelum memasuki area bus. Selanjutnya, kami memiliki disinfektan khusus yang digunakan setiap kali perjalanan selesai dan pembersihan secara berkala,” ujar Yogi.
Penerapan prokes yang sudah aman telah diakui oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali dengan memberikan sebuah sertifikat kelayakan prokes. Hal tersebut, merupakan bukti nyata dari komitmen Sarwanadhi Trans dalam menjalankan anjuran pemerintah. Namun, hal tersebut belum memberikan peningkatan penumpang yang cukup signifikan. Pergerakan penumpang masih sedikit, hanya di saat liburan panjang baru terlihat peningkatan.
“Sebelum pandemi kami bergerak sepenuhnya di bidang pariwisata. Tentunya saat ini, pariwisata bukan prospek yang bagus untuk digiatkan, melihat kondisinya masih seperti ini. Sehingga pangsa pasarnya saat ini adalah mahasiswa dan pekerja yang berasal dari luar daerah khususnya Bali – Surabaya dan sebaliknya. Bahkan, kami pernah membawa satu orang penumpang saja, tapi kami tetap jalan. Itu merupakan bentuk komitmen Sarwanadhi Trans. Dengan cara begitu, bus kami dapat dikenal oleh banyak orang. Tidak luput juga, kami melakukan merger dengan bus lain, kalau kapasitas minimal tidak terpenuhi,” imbuhnya.
Adapun kemudahan lain yang ditawarkan adalah antar point to point atau mengantar penumpang sesuai dengan titik tujuan. Penumpang hanya perlu membayar uang tambahan yang tidak terlalu banyak. Kenyamanan penumpang di dalam bus dijamin dan inclusion paket makan malam.*git