Denpasar (bisnisbali.com) –Bisnis pariwisata di Bali banyak tutup akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, pelaku pariwisata khususnya hotel bintang 3, 4 dan 5 sudah merespons pelaksanaan sertifikasi hotel dalam tatanan protokol kehidupan era baru. Mengantongi sertifikasi menunjukkan bahwa hotel bintang di Bali siap menjamu wisatawan saat pintu pariwisata dibuka untuk wisatawan mancanegara (wisman).
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali Yoga Iswara mengatakan hal itu di Denpasar, Rabu (4/11) kemarin. Diungkapkannya, saat ini manjemen hotel bintang mempekerjakan karyawan dalam jumlah minimum. Untuk membuka pintu pariwisata Bali bagi wisman perlu langkah yang bersifat kolektif oleh pelaku pariwisata Bali.
Ia menjelaskan, semua usaha pariwisata mesti menyiapkan diri dengan sertifikat tatanan kehidupan era baru. Terutama hotel bintang 3, 4 dan 5 harus betul-betul siap menyambut wisman. Berdasarkan data IHGMA Bali, sekitar 160 hotel bintang di Bali telah disertifikasi dari total 400 hotel bintang yang ditargetkan.
Yoga Iswara berharap akhir November 2020 semua hotel bintang di Bali telah tersertifikasi. Hotel kecil juga bergerak untuk berubah guna mengikuti protokol tatanan kehidupan era baru. Semua hotel di Bali pada akhirnya wajib memasukan protokol tatanan kehidupan era baru ke dalam SOP hotel. Ini guna memberikan kenyamanan dan keamanan wisatawan yang menginap dan berlibur di Bali.
Ditambahkannya, pemberlakuan sertifikasi tatanan kehidupan era baru menunjukan pariwisata Bali siap menyambut wisman. Ini untuk menjaga kepercayaan (trust) pasar mancanegara. “Untuk itu, perlu tindakan sporadis semua jenis usaha pariwisata agar mengantongi sertifikat tatanan kehidupan era baru guna menjaga kepercayaan pasar mancanegara ,” tegasnya. *kup