PROGRAM Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Udayana menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Pemulihan Ekonomi di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”. Seminar ini dilaksanakan secara daring melalui platform WebexMeetings pada Sabtu (31/10).
Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D. (Guru Besar FEB UGM) dengan pemaparan materi “Pemulihan Ekonomi di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”, Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, S.E., M.Sc. (Peneliti Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan FEB Unud) dengan pemaparan materi “Pemulihan Ekonomi Bali, Peluang dan Tantangan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Pembangunan Ekonomi yang Lebih Inklusif Berkelanjutan”, I Wayan Wiasthana Ika Putra, S.Sos., M.Si. (Kepala Bappeda Provinsi Bali) dengan pemaparan materi “Recovery Bali Dari Aspek Pengangaran Pembangunan Daerah” dan I Ketut Widiana Karya, S.E., MBA (Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara) dengan pemaparan materi “Peran Jamkrida Bali di Pemulihan Ekonomi di Era Adaptasi Kebiasaan Baru”. Acara Seminar Nasional ini dimoderatori oleh Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., M.Si. (Ketua ISEI Cabang Denpasar).
I Ketut Widiana Karya, S.E., MBA, sebagai Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara menyampaikan, PT JBM di masa pandemi tetap menjalankan misinya yaitu menumbuhkembangkan UMKM. PT JBM menjadi solusi bagi UMKM yang feasible, namun belum bankable dikarenakan kekurangan agunan yang merupakan syarat untuk mengakses permodalan pada industri jasa keuangan. Pada kondisi pandemi saat ini, PT JBM aktif dalam penjaminan UMKM dan startup baru yang feasible.
PT Jamkrida Bali Mandara terus berkomitmen memperluas pasar penjaminan dengan membuka kerja sama baru kepada perbankan dan non perbankan. Saat ini PT JBM telah menjalin kerja sama dengan 53 kantor BPD Bali, 106 BPR, 269 LPD, 188 Koperasi, 28 BUMDes, 1 LPDB dan 3 Kantor Modal Ventura. Memberikan penjaminan kepada lebih dari 294.944 terjamin dengan nilai penjaminan Rp 13,8 triliun. Dengan terus bertumbuhnya penjaminan oleh PT JBM mampu memberikan multiplayer effect dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang bergerak di bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). *