BERBAGAI pembatasan aktivitas diberlakukan selama pandemi Covid-19 guna mencegah penyebaran virus. Hal ini menumbuhkan kebiasan baru, khususnya belajar dan bekerja dari rumah secara online. Tentunya kebutuhan akan alat-alat elektronik semakin meningkat dan beragam, untuk menunjang tatanan kehidupan baru tersebut.
General Manager Cellular World, Malika Jiwaji mengatakan, perkembangan bisnis di bidang elektronik juga tidak luput terkena dampak pandemi. Bisnisnya sempat down pada Maret, bahkan tutup selama satu pekan guna mengikuti anjuran pemerintah. Kondisi kemudian berangsur membaik dan menunjukkan peningkatan mulai April sampai sekarang. Namun bukan berarti pihaknya telah mampu mengatasi berbagai persoalan.
Tantangannya ada pada upaya mengembalikan kembali karyawan dan juga customer agar tidak ada kekhawatiran lagi. Untuk itu, segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menunjang adaptasi kehidupan baru dilakukan, dengan tetap menyesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
“Kita berusaha menyiapkan segala kebutuhan masyarakat, baik untuk proses home schooling ataupun work from home itu sendiri. Mulai dari wireless charger, stand handphone, ring light, electronic pen dan lain sebagainya. Di sisi lain, kita juga melihat peluang dan fakta bahwa handphone merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang. Hampir seluruh masyarakat memilikinya. Terlebih di masa pandemi ini, mau tidak mau semua kalangan harus mampu menggunakannya. Jadi, kita tetap optimis menawarkan dan menyediakan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan,” ujar Malika Jiwaji.
Selain itu, Cellular World juga mengundang seluruh UMKM untuk mengadakan kolaborasi dalam kerja sama bisnis yang berkaitan dengan aksesoris handphone. Disediakan ruang agar sama-sama memiliki kesempatan dan mengambil andil dalam proses pemulihan ekonomi. Adapun kemudahan lain yang ditawarkan adalah dengan home delivery, bagi masyarakat yang memiliki kekhawatiran untuk berkunjung langsung ke lokasi. Bagi yang memilih untuk memperbaiki handphonenya dibanding membeli, disediakan juga customer service resmi untuk melakukan perbaikan.
“Secara internal, kami mengurangi beberapa kegiatan yang selama ini cukup banyak dilakukan. Seperti contohnya, mengurangi penggunaan kertas atau paperless. Segala proses fotocopy dikurangi. Penggunaan listrik diefisiensikan untuk lebih menghemat biaya operasional. Protokol kesehatan benar benar diutamakan di sini, mulai dari fasilitas cuci tangan, penyediaan hand sanitizer dan penyemprotan disinfektan secara berkala,” imbuhnya.
Motivasi tetap buka selama pandemi adalah untuk memberikan kebutuhan dan pelayanan bagi para customer. “Tiga hal yang dijadikan motivasi adalah saya sayang kepada customer, kedua yang tidak kalah penting adalah waktu. Agar tidak membuang buang waktu dengan berdiam diri dan yang terakhir adalah respect. Perhatian satu sama yang lain di tengah pandemi sangatlah dibutuhkan,” katanya. *git