Dukung Pemulihan Ekonomi, Sopir Angkutan Wisata Bali Diskrining

222

Denpasar (bisnisbali.com) – Mendukung program pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi Bali perlu dilakukan bersama-sama semua pihak. Salah satunya lewat pelaksanaan uji cepat (rapid test) antibodi bagi para sopir angkutan wisata. Ini selaras upaya Kemenparekraf bersama Pemerintah Provinsi Bali mengupayakan Bali Bangkit melalui program We Love Bali untuk membangkitkan roda perekonomian masyarakat Bali di tengah pandemi ini,

Kasubag Iuran Wajib Jasa Raharja Cabang Bali, Luh Made Ernayani, Senin (26/10) menjelaskan program Bali bangkit adalah stimulus dari pemerintah dan salah satunya melibatkan sopir dari Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba).

“Untuk mendukung program pemerintah dalam memulihkan perekonomian inilah kami memfasilitasi skrining bagi sopir Pawiba sehingga dapat serta pemulihan pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19,” katanya.

Ia pun mengatakan skrining gratis kepada sopir Pawiba ini karena merupakan mitra Jasa Raharja dan sebagai organisasi membawahi transportasi yang bergerak di pariwisata.

Seperti diketahui Kemenparekraf mendorong perekonomian Bali yang bertumpu pada pariwisata agar bangkit kembali. Sebab, pendapatan masyarakat yang sebagian besar mengandalkan pariwisata mengalami keterpurukan karena wabah global Covid-19.

Ketua Pawiba Nyoman Sudiarta saat rapid test puluhan sopir Pawiba menjelaskan program We Love Bali ini memerlukan seratus sopir dari Pawiba. Para sopir ini harus bebas dari paparan Covid-19 dengan menunjukkan hasil nonreaktif uji tes cepat pembentukan antibodi (rapid test).

Menurut dia skrining bagi sopir Pawiba yang akan mengantar peserta We Love Bali sangat penting agar tidak menimbulkan kluster baru. “Dalam skrining melalui rapid test Pawiba difasilitasi oleh Jasa Raharja Cabang Bali. Terdapat 50 supir yang mendaftarkan diri untuk rapid test gratis sebagai persiapan We Love Bali selanjutnya,” terang Sudiarta.

Program We Love Bali yang digelar sebagai kampanye Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) diharapkan dapat mewujudkan kesadaran terkait keselamatan dan keamanan di kalangan pelaku pariwisata di Pulau Dewata dalam melakukan kegiatan di tengah pandemi Covid-19.

We Love Bali yang telah diluncurkan Kemenparekraf menjadi salah satu program pemulihan pariwisata, sekaligus edukasi mengenai CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment (ramah lingkungan) di tempat wisata.

“Di program yang sudah berlangsung awal Oktober ini kami mengerahkan 100 driver Pawiba. Mereka sudah diskrining melalui rapid test untuk mendeteksi secara cepat adanya pembentukan antibodi di dalam tubuh. Kita harapkan kondisi ini akan cepat pulih ” imbuhnya.

Pada program tersebut melibatkan ribuan peserta dari berbagai kalangan yang berjalan selama Oktober-Nopember 2020 untuk mengunjungi destinasi populer di Pulau Bali. *r