Denpasar (bisnisbali.com) – Penerapan Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment (ramah lingkungan) atau CHSE menjadi momentum bagi sektor kepariwisataan menunjukkan keseriusan dalam memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan.
“Implementasi penerapan CHSE sangat penting untuk menunjukkan bahwa Bali sebagai destinasi wisata internasional, sungguh-sungguh berkomitmen dan mampu menerapkan protokol kesehatan,” kata Panita We Love Bali dari PT. Bintang Nusantara MICE, Putri Kesuma terkait program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ketika memasuki tatanan kehidupan baru.
Ia mengakui, We Love Bali bertujuan untuk memberikan edukasi penerapan protokol CHSE di daya tarik wisata dan desa wisata. Program ini juga untuk mengawasi implementasi protokol kesehatan. Pengawasan dilaksanakan di hotel tempat menginap dan DTW yang dikunjungi dengan mengisi Form Check List CHSE.
Seperti diketahui, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf) bersama Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan stakeholder telah menggulirkan program We Love Bali yang diharapkan mampu memulihkan sektor kepariwisataan melibatkan setidaknya 4.400 peserta. Program ini menjadi ajang promosi dengan mengunjungi daya tarik wisata dan desa wisata di Pulau Dewata.
Agenda yang digelar selama 2 bulan, Oktober-November 2020 ini juga dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri 40 orang. Tiap kelompok melakukan satu trip (perjalanan) selama 3 hari 2 malam, dengan menginap secara bergiliran di sejumlah kawasan wisata yang ada di Bali. Program melibatkan peserta dari kalangan dosen, guru, mahasiswa, ASN, karyawan perusahan swasta, karyawan usaha pariwisata, Pokdarwis, komunitas hobi, fotografer dan lainnya.
Lebih lanjut Putri Kesuma membeberkan, program 12 trip tanggal 23- 25 Oktober 2020 adalah ke Tabanan. Rute yang dilalui yakni Denpasar – Marga – Megati – Tanah Lot – Kediri dan kembali ke Denpasar. Peserta berangkat dari Denpasar menuju Marga, dan Megati. Di Marga, peserta mengunjungi Taman Makam Pahlawan Margarana dan Desa Wisata Pinge.
Peserta akan menikmati agrowisata dengan suasana pedesaan yang asri dan menginap semalam di Megati. Hari Kedua menuju dan melihat keindahan Tanah Lot serta menginap di Tanah Lot. Hari ketiga menuju Desa Wisata Kerambitan mereka melihat hiburan khas Puri Kerambitan Tektekan dan arsitektur puri. Selanjutnya melihat pura-pura arsitektur unik di Desa Wisata Nyambu.
Sementara itu Anggota Tim Percepatan Pemulihan Pariwisata Bali yang mendampingi panitia Ketut Jaman menyatakan, 12 rute perjalanan sudah disiapkan untuk program We Love Bali. Seluruh trip sudah mendapatkan dukungan angggaran dari Kemenparkeraf.
Kunjungan ini akan mengcover seluruh kabupaten/kota di Bali. Salah satunya adalah program 12 trip tanggal 23- 25 Oktober 2020 ke Denpasar – Marga – Megati – Tanah Lot – Kediri – Denpasar.
“Di setiap daya tarik wisata akan dilibatkan UMKM sebagai penyedia souvernir yang akan dijual kepada para peserta,” paparnya.
Program ini mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial peserta, menyiapkan pariwisata Bali untuk menyambut wisman sejalan dengan Pergub Nomor 46 Tahun 2020, dan meningkatkan ekonomi tempat-tempat yang dikunjungi.
Penerapan protokol CHSE mendapatkan dukungan masyarakat (komunitas), akademisi, pengusaha, dan media.*r