Tabanan (bisnisbali.com) –Harga bahan pangan khususnya sayur dan cabai di tingkat pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Tabanan mulai menguat setelah sempat mengalami penurunan harga seiring sepinya serapan kalangan hotel dan restoran di tengah pandemi Covid-19. Penguatan harga ini membuat bahan pangan hasil pertanian kembali berada pada posisi normal (harga sebelum pandemi Covid-19).
Data di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tabanan mencatat sejumlah komoditi mengalami penguatan harga bahan pangan. Cabai merah besar menguat 7 persen dari Rp 28.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 30.000 per kg. Selanjutnya cabai merah kecil kualitas I menguat 19 persen dari Rp16.000 per kg menjadi Rp 19.000 per kg. Cabai merah kecil kualitas II menguat 21 persen dari Rp14.000 per kg menjadi Rp17.000 per kg. Sementara untuk jenis sayur-sayuran, penguatan harga 25 persen terjadi pada kol atau kubis dari Rp 4.000 per kg menjadi Rp 5.000 per kg, sawi putih menguat 40 persen dari Rp 5.000 per kg menjadi Rp7.000 per kg dan kacang panjang menguat 40 persen dari Rp 5.000 per kg menjadi Rp 7.000 per kg.
Kepala Disperindag Kabupaten Tabanan I Gust Nyoman Arya Wardana, saat dimintai konfirmasinya, Kamis (22/10) kemarin, mengungkapkan hasil pemantauan terkait perkembangan harga bahan di pasar tradisional di Tabanan tercatat beberapa komoditi mengalami penguatan harga dibandingkan sebelumnya. Namun, penguatan harga yang terjadi ini hanya memposisikan komoditas hasil pertanian di kisaran normal seperti kondisi sebelum pandemi Covid-19. “Penguatan harga cabai yang mencapai Rp 30.000 per kg ini masih cukup normal. Harga baru bisa dikatakan melonjak jika lonjakan menyentuh Rp 80.000 per kg,” tuturnya.
Dijelaskannya, beberapa bulan lalu harga cabai merah besar turun hingga menyentuh Rp 10.000 per kg seiring melimpahnya pasokan di pasaran saat itu. Kini, seiring berkurangnya pasokan membuat harga cabai merah besar berada kembali pada posisi semula.
Di sisi lain prediksinya, saat ini penguatan harga bahan pangan terjadi seiring kondisi musim hujan yang membuat produksi di tingkat petani menurun. Akibatnya berpengaruh juga pada menurunnya distribusi barang ke tingkat pedagang. Sementara komoditas sayur lainnya masih normal, bahkan cenderung dibanderol dengan harga yang murah seiring menurunnya permintaan kalangan hotel dan restoran.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Tabanan I Made Budana mengungkapkan, saat ini memang telah terjadi penguatan harga pada sejumlah komoditas bahan pangan. Itu bukan disebabkan musim hujan, namun akibat pasokan barang antarpulau yang menurun saat ini. Sebab, hingga sekarang misalnya produksi cabai di Kabupaten Tabanan masih normal.
Menurutnya, penguatan harga sejumlah hasil pertanian ini memberi angin segar bagi kalangan petani di Tabanan yang sebelumnya telah banyak merugi akibat anjloknya harga jual dampak pandemi Covid-19. Membaiknya harga membuat petani akan kembali bergairah berproduksi. *man