Gianyar (bisnisbali.com)-Ketua DPR RI Puan Maharani didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Gusti Ayu Bintang Darmawati bersama Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra melakukan kunjungan ke sejumlah perajin binaan Dekranasda Kabupaten Gianyar, Kamis (15/10). Tujuan dari kunjungan ini untuk melihat lebih dekat dampak Covid 19 bagi kelangsungan UMKM di Kabupaten Gianyar.
Ketua DPR RI Puan Maharani saat berbincang-bincang dengan perajin mengatakan, salut dengan keahlian yang dimiliki ibu-ibu di Banjar Pengembungan dan Banjar Pesalakan Desa Pejeng Kangin. Ternyata setelah melihat lebih dekat, Puan melihat tidak semua perajin kolap terdampak pandemi. Bahkan justru ada yang menggeliat di masa pandemi ini.
Puan Maharani menyampaikan menenun itu tidak mudah, memerlukan kesabaran dan kreativitas yang tinggi. Generasi muda belum tentu bisa mengerjakan pekerjaan ini. “Ini menjadi PR bagi Pemkab Gianyar dan juga pemerintah pusat bagaimana melestarikan kerajinan tenun cagcag, karena ini termasuk salah satu warisan budaya kita,” ucapnya.
Puan Maharani juga menyampaikan, tenun cagcag ini dibuat secara tradisional, yang memerlukan ketelitian dan kesabaran yang cukup tinggi. Kerajinan tenun ini pastinya hasil karya ini bernilai tinggi.
Untuk itu, Puan berharap agar UMKM ini harus dibina dan dibangkitkan apalagi dalam situasi saat ini. Ia juga salut bahwa hikmah dari pandemi ini tenun cagcag ini bisa menggeliat kembali. Yang penting perajin ada usaha dan mau berkreasi.
“Bahkan untuk lokal saja bisa, apalagi kedepannnya harus ada sinergi antara kementerian Perindustrian dan lembaga-lembaga terkait agar bisa membantu perajin agar bisa berkembang lagi,” tambah Puan Maharani.
Dalam kesempatan kunjungan kerja kali ini, Ketua DPR RI Puan Maharani selain ke perajin tenun di Desa Pejeng Kangin Tampaksiring, kunjungan juga dilakukan ke perajin perak Sunsri Silver di jalan raya Celuk, Kecamatan Sukawati. Di sana rombongan juga berkesempatan meninjau proses produksi, museum dan produk kerajinan perak. Sama halnya dengan kerajinan tenun cagcag, kerajinan perak juga masih bisa bertahan meski tidak seramai dulu. Untuk meraih pangsa pasar kini mereka lebih berinovasi dalam desain perak dan memperkuat pemasaran secara online. *kup
