Orientasi pada Pelayanan

PANDEMI Covid-19 membuat seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali, beralih ke penggunaan teknologi.

242

PANDEMI Covid-19 membuat seluruh komponen masyarakat tanpa terkecuali, beralih ke penggunaan teknologi. Dengan adanya batasan-batasan yang ditentukan untuk menerapkan protokol kesehatan, work from home menjadi salah satu solusi dalam dunia kerja. Dengan demikian, penyedia layanan internet lebih fokus memberikan pelayanan sebaik-baiknya.

General Manager Telkom Witel Denpasar, Bayun R. Rohadi mengatakan, selama pandemi permintaan untuk menggunakan koneksi internet di rumah meningkat. Sejalan dengan situasi yang mengharuskan masyarakat bekerja dan belajar dari rumah. Dengan adanya traffic peningkatan tersebut, menjaga kualitas performa internet menjadi fokus utama. Pelayanan cepat tanggap pun dikerahkan untuk seluruh pengguna internet.

“Ada beberapa terobosan yang kami lakukan, yang paling utama tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan seketat mungkin. Perlu keamanan dan kesehatan bagi tenaga kami agar mampu melayani masyarakat terutama teknisi yang kerja keluar dan teman-teman pada bagian pelayanan. Untuk men-support layanan internet yang sudah menjadi salah satu kebutuhan utama. Sebisa mungkin kami meminimalisir adanya komplain. Jika sebelumnya kami akan memberikan tindakan setelah pengaduan gangguan, sekarang kami dapat mengantisipasi gangguan-gangguan tersebut lebih dulu,” ujar Bayun.

Selain itu, pelayanan juga diberikan melalui aplikasi digital sehingga mempermudah pelanggan dalam mengadukan gangguan atau kerusakan apapun. Di sisi lain, dengan adanya aplikasi ini, dapat mengurangi interaksi antara pelanggan dengan tenaga pelayanan internet. Pandemi ini secara tidak langsung memaksa masyarakat untuk lebih mendalami tentang teknologi. Otomatis membuat pengguna aplikasi digital ini meningkat.

“Sebagai BUMN kami diberikan amanah oleh pemerintah untuk memberantas buta digital. Berpegang dengan amanah tersebut, sekarang penyediaan internet sudah menjarah desa-desa yang notabene kekurangan akses layanan internet. Sebelumnya kami menggunakan kabel tembaga, tapi sekarang untuk performa internet lebih cepat. Kami sudah menggunakan kabel optik,” imbuhnya.

Untuk menangani komplain juga sedikit berbeda. Jika dahulu pelanggan tidak komplain meski penanganan gangguan memakan waktu lama, maka kini sedikit saja ada keterlambatan penanganan, pelanggan sudah mengajukan komplain. “Hal tersebut memotivasi agar penanganan komplain dilakukan dalam waktu yang cepat. *git