INDUSTRI perbankan, khususnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dituntut membuat program yang inovatif. Hal itu dijelaskan salah satu pemegang saham pengendali sekaligus komisaris sebuah BPR, Nengah Senantara. Dia mengatakan, selaku program inovatif akan memberikan kemudahan untuk nasabah. Misalnya produk deposito berhadiah kendaraan. Itu akan memancing konsumen untuk menempatkan dananya di bank.
“Ini srategi penggaetan dana pihak ketiga khususnya deposito,” ucapnya. Senantara menjelaskan dalam operasional, BPR juga wajib memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), sehingga BPR mampu tumbuh dan berkembang. Karena BPR akan kuat jika didukung modal yang kuat pula.
Untuk penguatan permodalan sangat tergantung dari pertumbuhan usaha BPR. “Apabila pertumbuhan usaha meningkat signifikan, pemegang saham pengendali tentu selalu siap membantu penguatan modal BPR,” Jelas pria kelahiran Singaraja ini.
Yang terpenting, lanjut dia, jajaran direksi bisa menentukan arah apa yang menjadi program BPR. Baik program jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Senantara melihat penambahan modal bagi pemegang saham bukan permasalahan yang sulit. Pemegang saham tentu didukung usaha lain sehingga bisa mensupport penambahan modal BPR. *kup