PEMERINTAH Provinsi Bali melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali menggelar pelatihan pembuatan alat pelindung diri (APD) dengan melibatkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) terdampak Covid-19 di Kota Denpasar. Pelatihan dibuka Kadis Perindag Provinsi Bali, I Wayan Jatra, Senin (12/10) dengan protokol yang ketat serta dihadiri Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar, Ny. I.A Selly Dhamawijaya Mantra berlokasi di Kwace Bali, Ubung, Denpasar.
Ketua Dekranasda Denpasar, Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Provinsi Bali, dalam hal ini Disperindag Provinsi Bali yang telah memilih IKM Denpasar sebagai peserta pelatihan pembuatan APD. Dari kegiatan ini pihaknya optimis dengan kesempatan yang diberikan kepada IKM terdampak di Kota Denpasar menjadi sebuah peluang dan dapat meningkatkan inovasi. “Kami terus berikan dukungan dan semangat walaupun dalam kondisi terpuruk saat ini di masa pandemi. Namun kreativitas tak boleh mati dan semangat harus tetap ditumbuhkan. Semoga kegiatan tidak kali ini saja tapi tetap bisa berlangsung kedepannya,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, dampak pandemi Covid-19 menjadi musibah bagi semua orang. Namun para perajin di Denpasar dengan kreativitas yang tinggi masyarakatnya mampu menciptakan peluang di tengah situasi yang sulit. “Hampir seluruh sektor terdampak pada masa pandemi ini. Salah satunya karyawan villa dan hotel yg dirumahkan. Mereka banting stir. Mereka tampak membuka usaha seperti kuliner hingga kopi secara online. Kami bangga orang Bali punya rasa jengah dengan kreativitas dan inovasi melihat peluang yang ada. UKM juga beralih yang tadi jualan endek dan songket, sekarang banyak membuat masker kain,” ujarnya.
Selaku Ketua Dekranasda Kota Denpasar, Ny.Selly Mantra mengaku terus memberikan dukungan dengan membantu ikut mempromosikan melalui endorse produk IKM/UKM yang saat ini hingga 500 item dan diharapkan dapat membantu IKM/UKM dan masyarakat terdampak. Di samping itu dalam mendukung keberlanjutan produktivitas IKM/UKM Denpasar juga menggelar pameran seperti perajin pakain adat hingga aksesoris. Dari pageralan pameran ini mampu memberikan dampak perolehan omzet yang mampu menjadi semangat teman-teman UKM. “Peluang, serta peningkatan kreativitas dan inovasi harus terus digerakan, terlebih ada dukungan dari Pemprov Bali saat ini yang mampu memberikan dampak positif bagi UKM Denpasar, hingga nantinya produk APD ini memliki standar dan juga menjadi produk yang mampu bersaing,” ujar Selly Mantra.
Kadis Perindag Provinsi Bali, I Wayan Jatra mengatakan pembuatan APD ini merupakan program dekonsentrasi kegiatan penumbuhan dan pengembangan IKM (PPIKMA) Provinsi Bali. Disperindag berinisiasi melalui dana dari pemerintah pusat menyelanggarakan kegiatan pelatihan sesuai dari sektor kerajinan industri UMKM. Menurutnya pembuatan masker, APD dan hand sanitiser itu bisa dilaksanakan dalam home industri. “Pelatihan ini untuk mendapatkan skil baru sehingga hasilnya bisa sesuai standar. Kami tidak ingin pelatihan ini agar tidak sekedar lewat tapi agar bermanfaat bagi peserta dan juga masyarakat. Peserta dapat memanfaatkan momentum ini bisa menghasilkan produk unggulan dan dapat bersaing,” ujarnya.
Pelatihan pembuatan APD bagi IKM terdampak Covid-19 di Kota Denpasar berlangsung dari tanggal 12-16 Oktober mendatang. Kegiatan ini dilaksanakan di lima lokasi yaitu di Kelurahan Kesiman, Ubung, Sanur, Sesetan, dan Panjer dengan jumlah peserta masing-masing wilayah sebanyak 25 orang dan melibatkan pelatih lima orang serta empat orang asisten pelatih. “Kami berharap para peserta dapat benar-banar mengikuti kegiatan ini yang nantinya diharapkan produk APD dari IKM Denpasar dapat bersaing dan menjadi sebuah peluang baru. Serta pelatihan ini agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang ada, yakni jaga jarak, memakai masker dan cuci tangan,” ujarnya. *adv