BISNIS kuliner cukup terdampak pandemi Covid-19. Owner warung Pan Tantri, I Kadek Darma Apriana mengatakan, guna bertahan dari berbagai tantangan akibat pariwisata anjlok, hal yang perlu dilakukan pebisnis kuliner di Bali adalah menggarap pasar lokal. Selain itu, usaha kuliner saling dukung satu sama lain.
“Market yang benar-benar akan membantu adalah lokal. Saling dukung dengan pedagang lokal lainnya sehingga kemampuan untuk bertahan di kelompok kecil ini terjamin,” ujarnya.
Dikatakannya, kondisi perekonomian sangat tidak stabil. Masyarakat yang awalnya sudah berani melakukan aktivitas ke luar rumah, kembali takut dan khawatir. Apalagi sejak Jakarta kembali menerapkan PSBB. “Saat itu penurunan pendapatan kembali. Banyak masyarakat lokal yang beralih untuk berjualan, dan di sini kami saling support. Saya membantu menjual apa saja yang mereka jual dan mereka pun begitu. Mungkin sejauh ini, itu adalah cara teraman untuk bertahan,” tuturnya.
Tempat makan yang sudah berdiri hampir 7 tahun ini, tidak pernah mengubah ciri khas makanannya. Masih dengan bumbu Bali yang khas, cita rasa lokal yang bisa diterima oleh masyarakat. Walaupun, dalam kondisi seperti ini beberapa bumbu yang dipakai mengalami kenaikan harga, tetap saja tidak ada yang dikurangi. Bahkan tingkat pedasnya bisa di request, mulai dari s,m,l dan xl.
“Karena yang kami tawarkan adalah masakan dengan bumbu khas Bali, di mana masyarakat lokal sudah terbiasa dengan cita rasa seperti itu. Fakta tersebut cukup menyulitkan menggaet pelanggan wisatawan lokal. Tapi masih memiliki daya tarik untuk wisatawan domestik. Satu prinsipnya, selama tidak ada yang berubah, kami yakin pasti pelanggan akan tertarik,” ujarnya.
Makanan yang ditawarkan memiliki porsi jumbo, sehingga dapat dinikmati lebih dari 3 orang dalam beberapa menu tertentu. Pada masa pandemi, tentu hal tersebut merupakan poin yang sangat menjual. Dengan harga yang terjangkau dan porsi yang besar, masyarakat mampu menikmati makanan dengan kekayaan cita rasa bumbu Bali.
“Syukurnya sejauh ini belum ada karyawan yang dirumahkan, tapi gajinya yang menurun. Seluruh karyawan memahami hal tersebut. Kami semua berharap agar situasinya bisa cepat pulih, dan perguliran ekonomi dapat lancer kembali. Sehingga kesejahteraan masyarakat Bali secara umum, dan seluruh pegawai yang saja ajak khususnya dapat mendapat hak sepenuhnya kembali,” ujarnya. *git