Tabanan (bisnisbali.com) –Hingga kini Laboratorium (Lab) Polymerase Chain Reaction (PCR) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan masih fokus hanya melayani pemeriksaan sampel dari seluruh rumah sakit (RS) di Tabanan, baik RS pemerintah maupun RS swasta. Sejak beroperasi pada Rabu (23/9) Lab PCR RSUD Tabanan mencatat setidaknya total sudah memeriksa 343 sampel.
“Awalnya yang pemeriksaan hanya sampel dari intern RSUD Tabanan saja. Baru setelah tiga hari beroperasi, lab PCR RSUD Tabanan mulai menerima sampel dari seluruh RS di Tabanan,” tutur Penanggung Jawab Lab PCR dan Mikrobiologi RSUD Tabanan, dr. I Wayan Duta Krisna, Selasa (6/10).
Terangnya, sampel yang harus diperiksa terkadang melebihi kapasitas mesin yang hanya mampu memeriksa 60 sampel per hari. Bercermin dari itu pula karena keterbatasan kemampuan mesin, maka pemeriksaan sampel dari luar Kabupaten Tabanan masih belum mampu dilakukan saat ini. Imbuhnya, hanya sampel-sampel dari RS di wilayah Tabanan saja yang diterima.
“Karena sampel dari RSUD Tabanan, UPTD RS Nyitdah maupun Dinkes Tabanan terkadang bisa mencapai 60 sampel atau lebih dalam sehari,” ujarnya.
Selain itu diakuinya yang juga sebagai dokter spesialis Mikrobiologi Klinik yang bertugas di Lab PCR RSUD Tabanan, ada tiga tenaga analis dan satu administrasi yang ikut membantu. Namun seiring dengan meningkatnya jumlah sampel yang harus diperiksa setiap hari, kondisi tersebut dengan SDM yang ada mulai kewalahan. “Lumayan kewalahan memeriksa jumlah sampel yang masuk, namun itu masih bisa diatasi,” kilahnya.
Sementara itu, meski yang diperiksa adalah virus berbahaya, tetapi dengan desain ruangan Lab PCR RSUD Tabanan yang sudah dirancang lebih aman, dan pelaksanaan prosedur biosafety serta biosecurity sesuai standar operasional prosedur (SOP). Akuinya, hingga kini untuk pengerjaan di lab PCR masih aman atas sampel yang diperiksa. *man