TOTALITAS dalam tanggung jawab, sebuah ungkapan yang tersirat saat mendengar cerita I Wayan Parka, salah seorang pelaku pariwisata yang kini tetap mendedikasikan dirinya untuk menyelamatkan perusahaan. Tetap bekerja maksimal menjadi pilihannya, meski penghasilan yang didapat tidaklah seperti sebelumnya.
“Saya tidak memikirkan digaji berapa, namun apa yang bisa saya bantu untuk meringankan perusahaan dan owner di dalam kondisi sulit seperti saat ini. Dan hal ini pun di ikuti dan dilakukan oleh semua tim di tempat kami,” ujarnya.
Pria yang masih tetap menjalankan profesinya sebagai resort manager di The Sankara Resort & Spa by Pramana ini mengaku dampak dari pandemi Covid-19 ini tentu dirasakan olehnya termasuk perusahaan yang ia kelola. “Ini terjadi tidak hanya kita secara pribadi namun sangat komplek dan luas seluruh dunia,” terangnya.
Diungkapaknnya, dalam pengelolaan perusahan, saat ini Parka mengaku harus ada shifting market dan reset strategy ke posisi 0 (nol) atau memulai dari awal. Penyesuain harga juga dilakukan guna menyesuaikan demand (permintaan) yang terjadi agar usaha tetap bisa berjalan tanpa harus melakukan pengurangan dari sisi pelayanan dan kualitas. “Utamanya di human capital yang tetap kita jaga semaksimal mungkin jangan sampai terjadi PHK maupun perubahan yang terlalu signifikan untuk kita bisa tetap bertahan,” ungkapnya.
Disinggung soal upaya bertahan untuk dirinya pribadi, Wayan Parka mengaku cukup menyesuiakan dengan keadaan saat ini. Tidak ada bisnis sampingan yang digelutinya, namun lebih memilih fokus untuk mengelola resort sebagai tanggung jawabnya.
Menurutnya, banyak hikmah yang didapatkan dari adanya pandemi Covid-19 ini. Keadaan ini membuatnya bener-benar harus memulai semuanya terasa dari nol. “Bagi saya pribadi ini ujian untuk kita bisa naik kelas lebih baik lagi kedepannya dan Tuhan mengingatkan kita untuk selalu eling (ingat) dan berbagi,” imbuhnya. *wid