Astrid Sulaiman, Beralih ke Bisnis Kuliner

TIDAK hanya pekerja ataupun pelaku pariwisata yang penghasilannya menurun di masa pandemi Covid-19.

503

TIDAK hanya pekerja ataupun pelaku pariwisata yang penghasilannya menurun di masa pandemi Covid-19. Hal tersebut juga dirasakan oleh para musisi yang tidak lagi ada event ataupun tempat reguler untuk menghasilkan rupiah.

Seperti salah seorang musisi jazz Astrid Sulaiman yang kini memilih beralih ke bisnis kuliner. Saat ditemui di kediamannya di Kawasan Mumbul, Nusa Dua. Penggagas Ubud Village Jazz Vestival ini mengaku, pandemi Covid-19 ini tentu memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap dirinya. Terlebih dia dan suami adalah sama-sama seorang musisi. “Tentu sangat terdampak. Tidak ada lagi tempat reguler, ataupun event yang bisa kami garap. Beruntungan 2 bulan ini murid piano kami mulai les lagi, setelah 4 bulan full tidak mengajar pada awal pandemi lalu,” ungkapnya.

Untuk mampu bertahan di tengah pandemi, bersama sang suami yang juga gemar memasak, dia membuat inovasi kuliner yang banyak dicari di masa pandemi yaitu sambal. Ada dua jenis sambal yang dijualnya di antaranya Sambal Bawang dan Sambal Ijo Udang Rebon. “Sengaja buat ini (sambal) agar pemasarannya bisa menjangkau luar kota,” ujarnya.

Dengan dikemas secara menarik dan dipromosikan melalui sistem dalam jaringan (daring) sambal buatannya pun mendapatkan respon yang positif. Diakuinya, pemasaran produknya sudah mencapai beberapa kota di luar Bali, sepeti Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Bandung hingga Kalimantan.

Diakuinya dengan menjual produk sambal tersebut, sangat membantu perekonomiannya yang sangat terdampak Covid-19. Dia yang juga memiliki usaha kuliner masakan Jepang dengan penjualan memanfaatkan platform digital ini mengaku bersyukur usaha yang dirintis sejak tahun 2018 tersebut masih tetap bisa berjalan di tengah pandemi Covid-19. *wid