Tabanan (bisnisbali.com) –Guna ikut andil dalam upaya meningkatkan geliat ekonomi di Kabupaten Tabanan, sejumlah kalangan asosiasi pelaku usaha di Tabanan sepakat membentuk kelompok bersama Tabanan Hub. Nantinya dari pembentukan Tabanan HUB akan menyasar potensi ekonomi yang ada di 133 desa di daerah lumbung pangan ini untuk bisa diangkat, sehingga mendongkrak pertumbuhan ekonomi di desa.
Ketua Kadin Tabanan, Loka Antara, SPT., M.Si., Selasa (29/9) mengungkapkan, Tabanan Hub yang dibentuk awal September 2020 merupakan gabungan dari beberapa asosiasi seperti Hipmi, Kadin, UMKM, ICSB, NCPI, dan JCI yang punya misi kedepannya untuk memajukan perekonomian usaha yang ada di Tabanan. Imbuhnya, pembentukan kelompok bersama ini sekaligus guna menyikapi dampak pandemi Covid-19 yang telah membuat banyak sektor terdampak saat ini.
“Dari pembentukkan Tabanan Hub ini jika dipandang perlu juga akan membentuk usaha bersama. Artinya, apa pun nanti jika sejumlah usaha dipandang masih berpeluang, maka kelompok bersama ini akan secara bersama – sama untuk bisa membantu menggeliatkan usaha tersebut,” tuturnya.
Jelas Loka, rencana dalam jangka pendek nanti, ’’Tabanan Hub’’ ini akan menggali sektor usaha yang ada di setiap desa di Tabanan yang total berjumlah 133 desa. Contohnya, bila ada salah satu desa memiliki potensi mengembangkan pertanian jahe merah atau kunyit, dan di kalangan anggota ’’Tabanan Hub’’ ini juga memiliki peluang dimungkinkan untuk membantu membuka pasar lokal maupun ekspor, maka potensi desa tersebut melalui Tabanan Hub akan dibantu secara bersama-sama untuk mengangkat potensi itu sehingga bisa mendorong ekonomi di desa tersebut.
Sambungnya, bantuan ini tidak hanya terkait pemasaran produk dan produk pascapanen saja, namun melalui Tabanan Hub ini juga akan dibantu dalam pengolahan hasil agar memberi manfaat lebih. Termasuk juga terkait pengembangan usaha jika terkendala permodalan.
“Kami akan bantu sehingga mereka ini bisa mendapat akses permodalan, sehingga ada potensi di masing-masing desa yang bisa muncul sekaligus menjadi daya dorong ekonomi di pedesaan,” tegasnya.
Sementara itu menurutnya, terkait dampak pandemi Covid-19 bagi pelaku usaha di Kabupaten Tabanan ini sudah berdampak luas pada berbagai sektor. Tambahnya, meski sejumlah pelaku usaha sudah dibantu dengan stimulus dari pemerintah, namun menurutnya bantuan tersebut pengaruhnya kecil terhadap perputaran usaha. Sebab, tidak didukung dengan daya beli konsumen saat ini.
“Saat ini daya beli konsumen jauh menurun, sehingga kami himbau agar pelaku usaha ini betul-betul efisien dalam memanfaatkan permodalan di tengah pandemi Covid-19 ini,” tegasnya.*man