Relaksasi Pembayaran Bagi Pelanggan Lama

HAMPIR tidak ada bisnis yang lolos dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

305
Wawan Junaidi

HAMPIR tidak ada bisnis yang lolos dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Bahkan, elektrik yang menjadi salah satu kebutuhan umum masyarakat mengalami penurunan yang signifikan. Untuk itu, distributor elektrikal memberikan tempo pembayaran kepada pelanggan lama, melihat situasi pandemi seperti ini.

Distributor Elektrikal Bali-Lombok, Wawan Junaidi mengatakan, penurunan yang dirasakan selama pandemi mencapai 50 persen karena supply listrik selama ini banyak mengarah untuk hotel dan vila di Bali. Terdapat 300 toko yang dicakup untuk wilayah Bali, namun masih mampu bertahan, walaupun dengan orderan yang menurun.

“Dengan situasi pandemi seperti ini, harus ada pemahaman antara distributor dengan pelanggan. Kita tetap mengadakan seleksi bagi yang mau menjadi pelanggan, tapi diringankan dengan tidak adanya minimal order. Diusahakan penerimaan barang cepat, maksimal 2 hari,” ujar Wawan.

Strategi yang dilakukan pihak distributor untuk mengimbangi keadaan adalah dengan menambah barang dan mencari pelanggan baru. Sejauh ini yang paling banyak bisa didistribusikan adalah lampu LED Centralite, karena memiliki keunggulan dalam tingkat pencahayaan dan mampu bertahan 4 sampai 5 tahun. Dilengkapi pula dengan garansi selama 1 tahun.

Bagi pelanggan yang konsisten melakukan penjualan selama ini, dengan selalu melakukan orderan ulang selama 2 tahun akan diberikan reward. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi karena masih bertahan. Reward yang diberikan berupa hadiah seperti televisi, motor,  mobil dan lain sebagainya.

“Bidang elektrikal sudah saya geluti selama 10 tahun. Suka dukanya sudah dirasakan, mungkin situasi pandemi ini yang terparah. Dulu sempat sampai kekurangan stok barang yang harus dikirm, sangat berbalik dengan kondisi sekarang. Namun, masih tetap optimis, pandemi Covid-19 ini pasti segera berakhir,” ujarnya.

Selama pandemi, pihaknya tidak sampai merumahkan karyawan. Namun, karyawan sempat bekerja dengan shift dan sekarang sudah berjalan normal. Yang berbeda hanya jam kerjanya lebih cepat dari biasanya, yakni hanya 6 jam kerja. Selebihnya, tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

“Untuk teman-teman sesama pebisnis, saya harap tetap semangat dalam kondisi ini. Momennya memang sangat menyakitkan, tetapi badai pasti berlalu. Jadi, harus tetap optimis untuk mengembalikan perekonomian di Bali berjalan seperti sebelumnya. Tetap dengan protokol kesehatan yang disiplin,” katanya. *git