BEBERAPA restoran tetap buka selama pandemi Covid-19, walaupun pengunjung menurun drastis. Target market pun diubah, menyesuaikan dengan situasi. Strategi online dan mengutamakan kualitas makanan pun diutaman untuk menggaet dan mempertahankan pembeli.
Pemilik Odette Bali Cafe, Ubud, Friska Rudana mengatakan, usahanya sempat tutup selama dua minggu. Lantas pihaknya mengambil keputusan untuk buka kembali setelah berunding dengan seluruh staf. Keputusan yang diambil adalah tetap buka 15 hari kerja dengan satu shift, sampai sekarang. Strategi yang gencar dilakukan dengan delivery order menggunakan sosial media, dan target market–nya adalah wisatawan lokal.
“Sejak dibuka tahun 2017, tentu banyak kesulitan yang ditemui. Sejauh ini, pandemi Covid-19 yang paling tidak terduga. Yang jelas kita di sini tidak berpasrah pada kondisi. Kita setuju untuk tetap memberikan layanan yang terbaik dengan kualitas makanan yang tidak berkurang sedikit pun. Kualitas adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan bisnis apapun. Sampai saat ini semua baik-baik saja. Biaya operasional tercover dan seluruh pegawai tidak ada yang dirumahkan sama sekali,” ujar Friska.
Pandemi menjadi sebuah pelajaran untuk memperluas market, tidak hanya berorientasi pada internasional market, tapi juga lokal. Untuk itu, rencana selanjutnya akan banyak melakukan promosi dengan menggunakan jasa blogger sehingga masyarakat Bali lebih familiar dengan kafe di Ubud ini.
Terinsipirasi dengan burung angsa yang mampu memilih makanan layak di kubangan lumpur, Odette Cafe menyediakan banyak pilihan makanan yang berkualitas. Seperti makanan internasional, makanan Indonesia dan khas Bali. Satu ciri khas lainnya adalah berbagai macam kue yang dihidangkan.
“Latar belakang untuk membuka restoran ini adalah karena saya seorang perempuan, saya ingin memiliki kualitas dan terlibat langsung dengan bisnis saya. Jadi, saya mampu mengontrol kualitas dari setiap hidangan yang dibuat di sini. Di sisi lain, motivasi yang memperkuat selama pandemi ini adalah pegawai saya, mereka adalah kekuatan saya untuk tetap bertahan,” imbuhnya.
Kini, kafe ini diperluas dengan adanya guest house, playing ground, tempat yoga dan garden. Seluruh pengunjung yang datang, dapat menggunakan fasilitas yang disediakan. Dengan seluruh komponen pendukung tersebut, protokol kesehatan benar-benar diprioritaskan untuk menjaga kenyamanan pengunjung. Mulai dari menyediakan fasilitas cuci tangan, wajib menggunakan masker dan face shield bagi seluruh pegawai, penyediaan hand sanitizer dan memberikan imbauan kepada pegawai untuk mengurangi aktivitasnya di luar tempat kerja.
“Kerja sama antara semua pihak sangat diperlukan dalam situasi seperti ini. Pemerintah juga diharapkan memberikan informasi secara detail kepada masyarakat sehingga tidak ada kejadian salah kira atau lain sebagainya. Kebersihan dan kesehatan adalah modal utama yang perlu diperhatikan. Dengan adanya ketaatan akan hal tersebut, pasti mampu membuka pintu kepercayaan wisatawan untuk berkunjung kembali ke Bali,” tutupnya. *git