Denpasar (bisnisbali.com) –Memasuki tatanan kehidupan era baru di triwulan III (Agustus) 2020, kredit perbankan Bali mulai menunjukkan peningkatan dengan kualitas terjaga. Sementara itu, risiko kredit atau nonperforming loan (NPL) secara keseluruhan sedikit meningkat namun masih berada di bawah threshold 5 persen.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali, Trisno Nugroho di Renon, Rabu (23/9) mengatakan, peningkatan kredit bersumber dari kredit modal kerja, sementara dari sisi lapangan usaha peningkatan kredit bersumber dari kredit perdagangan dan akmamin. Growth kredit perbankan pada kuartal III/2020 mencapai 3,32 persen yoy dengan nilai Rp104,61 triliun meningkat dari kuartal II 2020 di kisaran 2.58 persen yoy dengan nilai Rp104,29 triliun.“Secara total NPL perbankan kuartal III 2020 mencapai 3,36 persen meningkat dari kuartal II 2020 yang berada di 3,21 persen,” ujarnya.
Berdasarkan data risiko kredit dari penggunaan yaitu NPL modal kerja di kuartal III mencapai 4,94 persen meningkat dari kuartal II di kisaran 4,85 persen. Begitupula NPL kredit investasi dari 2,78 persen pada kuartal II menjadi 2,93 persen pada kuartal III. Sama halnya kredit konsumsi triwulan II di kisaran 2,08 persen naik menjadi 2,29 persen pada kuartal III 2020. Sementara itu dari sisi lapangan usaha, NPL drai sektor perdagangan kuartal III 3,48 persen, akmamin 3,84 persen dan konstruksi 10,15 persen.
Trisno pun menjabarkan memasuki tatanan kehidupan era baru di triwulan III 2020, kredit UMKM Bali juga mulai menunjukkan perbaikan dengan kualitas kredit yang terjaga. “Itu terlihat dari growth mencapi 1,55 persen dengan nilai Rp38,87 triliun atau meningkat dari triwulan II mencapai Rp38,32 triliun,” ujarnya.
Peningkatan kredit UMKM juga bersumber dari kredit modal kerja dengan pangsa 65,5 persen, sementara dari sisi lapangan usaha bersumber dari membaiknya kredit akmamin yang tumbuh 13,20 persen, begitupula dari risiko kredit secara keseluruhan sedikit menurun dan terjaga di bawah threshold 5 persen. NPL kredit UMKM berada di kisaran 3,20 persen lebih baik dari kuartal II di kisaran 3,37 persen.*dik