Denpasar (bisnisbali.com)-Dalam upaya mempersiapkan kebutuhan masyarakat jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan lembaga keuangan termasuk Lembaga Perkreditan Desa (LPD) biasanya menyiapkan cadangan likuiditas lebih banyak dari biasanya. Sedikit berbeda suasana jelang hari raya kali ini yang di tengah pandemi Covid-19, peningkatan cadangan likuiditas sudah dilakukan jauh sebelumnya.
Kepala Lembaga Pemberdayaan (LP)- LPD Provinsi Bali I Nengah Karma Yasa saat ditemui, Kamis (10/9) kemarin, mengatakan, seperti halnya hari raya sebelumnya, kesiapan likuditas didorong untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Namun untuk saat ini, kami sudah lebih dulu mendorong LPD menjaga likuiditas masing-masing,” ujarnya.
Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan yang terjadi seiring lesunya perekonomian masyarakat di tengah pandemi, serta relaksasi juga harus dijalankan oleh LPD. Dikakatannya, saat kondisi normal, baik itu di luar hari raya ataupun di luar pandemi Covid-19, persyarakat likuiditas pada masing-masing LPD yaitu 15-20 persen. Sementara untuk kebutuhan hari raya, ataupun di tengah pandemi seperti saat ini, likuditas yang disiapkan bisa kebih dari angka tersebut.
Demikian Nengah Karma juga mengatakan, pihaknya mendorong para parjuru LPD untuk memperhatian likuditas menjadi instrument utama. “Artinya antara uang di bank, angsuran agar dijaga kondisinya,” terang Nengah Karma.
Sementara itu, Kepala LPD Desa Adat Tegal, Badung I Putu Suryadinatha saat diwawancarai, mengatakan, penambahan cadangan likuiditas sudah dilakukan sejak pandemi Covid-19 diumumkan. “Kami jaga lukuiditas kami pada angka 25 persen, sehingga ekspansi betul-betul kami rem,” ungkapnya.
Dikatakannya, transaksi yang melonjak lebih kepada penarikan tabungan termasuk pula deposito. Untuk mempersiapkan kebutuhan masyarakat jelang Galungan, Suryadinatha mengatakan, peningkatan transaski sudah mulai sejak H-9. *wid