BPR Edukasi Masyarakat dan Nasabah Terapkan Protokol Kesehatan

Masih tingginya kasus pandemi Covid-19 di Bali maupun di Indonesia diakibatkan kurang disiplinnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

202
BPR - Upaya BPR ikut bersama masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan pandemi Covid-19.

Mangupura (bisnisbali.com) –Masih tingginya kasus pandemi Covid-19 di Bali maupun di Indonesia diakibatkan kurang disiplinnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Ketua Tim Literasi dan Inklusi Keuangan DPK Perbarindo Badung, Nengah Sutha Semadi, Jumat (4/9) mengatakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Bali dari pandemi Covid-19, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ikut mengedukasi masyarakat dan nasabah lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Diungkapkannya, kemampuan Bali dalam menekan kasus positif Covid-19 akan mempercepat pemulihan pariwisata Bali. Semua komponen termasuk termasuk perbankan khusus BPR mesti mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan guna menekan penyebaran Covid-19.

Sutha Semadi menjelaskan masih tingginya kasus positif Covid-19 di Indonesia berdampak pada penundaan di bukanya wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali. ” Dengan adanya penundaan kedatangan wisman ini maka kemungkinan terjadi kelesuan ekonomi akan berlanjut,” ucapnya.

Ia melihat ekonomi Bali sudah berturut-turut terkontraksi -1.14 dan -10.98. Kondisi ini akan sangat berdampak terhadap sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mendukung sektor pariwisata.  Bali yang mengandalkan sektor pariwisata perlu mencari alternatif lain supaya kegiatan ekonomi dapat berjalan.

Menurut Sutha Semadi, Bali salah satunya wajib menggairahkan sektor pertanian maupun peternakan. Pemerintah mesti memberikan peningkatan insentif atau stimulus untuk sektor pertanian dan peternakan. ” Sektor lain sudah banyak insentif/stimulus yang sudah diberikan oleh pemerintah,” jelasnya.

Penundaan kedatangan wisman ke Bali ini juga sudah dipikirkan dengan matang oleh pemerintah pusat maupun Pemda Bali. Ini di karenakan beberapa negara kembali memberlakukan lockdown dan travel warning.

Nengah Sutha Semadi menambahkan sekarang jikapun dibukanya  pariwisata Bali untuk wisman  tidak akan membawa kunjungan wisman yang banyak karena negara pasar juga fokus dalam penangan Covid-19. “Sekarang terpenting masyarakat Bali wajib menekan peningkatan jumlah masyarakat yang terjangkit positif Covid-19 dan disiplin menerapkan protokol kesehatan demi mengurangi penyebaran Covid-19,” tambahnya. *kup