Denpasar (bisnisbali.com) –Berdalih kondisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) membutuhkan dana penguatan modal, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) melirik dana pemerintah untuk disalurkan ke pihak UMKM.
Ketua DPD Perbarindo Bali, Ketut Wiratjana, Rabu (2/9) mengatakan, di luar dana stimulus, BPR membutuhkan dana murah pemerintah untuk disalurkan untuk penguatan modal UMKM.
Diungkapkannya, sampai saat ini BPR masih fokus mengambil strategi penguatan likuiditas. Likuiditas kuat, BPR siap melayani penarikan simpanan baik tabungan maupun deposito.
Ia menjelaskan, saat ini perekonomian Indonesia pada umumnya, dan Bali pada khususnya mengalami penurunan. Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat banyak dirumahkan atau di PHK. Mereka lebih banyak bertahan hidup menggunakan simpanan baik tabungan maupun deposito.
BPR tentu siap melayani nasabah yang melakukan penarikan tabungan maupun deposito. BPR berharap ada dana murah dari pemerintah untuk disalurkan dalam bentuk kredit. Ini dikarenakan penggaetan dana pihak ketiga baik tabungan dan deposito saat pandemi Covid-19 lebih banyak dioptimalkan penguatan likuiditas BPR.
Ketut Wiratjana menambahkan dana murah akan langsung disalurkan kepada sektor UMKM dalam bentuk kredit modal kerja. BPR selama ini sangat dekat dengan UMKM. “BPR bisa menyalurkan kredit bunga murah dari pemerintah langsung ke sektor UMKM,” tambahnya. *kup