PARIWISATA Bali mesti siap menghadapi pandemi Covid-19 dengan tatanan kehidupan era baru. Bagus Sudibya, selaku praktisi pariwisata mengatakan layanan tatanan era baru akan menjadi bagian budaya hidup masyarakat dari sektor pariwisata.
Ayah empat anak ini menjelaskan budaya dan layanan tatanan era baru ini mencakup prosedur pencegahan Covid-19. Masyarakat diarahkan terbiasa melaksanakan pola hidup bersih dan sehat.
Konsul Kehormatan Afrika Selatan untuk Bali ini memaparkan dalam budaya dan layanan tatanan era baru sektor pariwisata tetap menerapkan social distancing dan physical distancing. Masyarakat sektor pariwisata Bali akan terbiasa menerapkan jaga jarak (tetap tidak bersentuhan), tetap rajin cuci tangan, pakai hand sanitizer, dan tetap pakai masker jika keluar rumah.
Bagus Sudibya meyakinkan pelaku pariwisata nanti memiliki SOP dengan layanan tatanan era baru. Prosedur pengecekan kesehatan termasuk kelengkapan surat bebas Covid-19 sudah dipersyaratkan saat pemeriksaan di bandara, dan pelabuhan. Di kendaraan umum, kendaraan angkutan wisata, di hotel, objek wisata, rumah sakit dan bahkan di ruang publik akan tetap diberlakukan physical distancing (duduk dengan jaga jarak).
Bagus Sudibya menambahkan untuk membantu pelaku pariwisata terdampak Covid-19, pemerintah diharapkan segera merealisasikan bantuan dana untuk pelaku usaha guna menggerakkan dunia usaha termasuk sektor pariwisata. “Dengan dana bantuan pemerintah melalui perbankan akan memudahkan pelaku pariwisata menutupi biaya tunggakan listrik, BPJS, dan biaya lain serta akan menjadi modal untuk bangkit dalam masa recovery Covid-19,” tambahnya.*kup