Gianyar (bisnisbali.com) –Bali yang menjadi daerah pariwisata mengalami perlambatan ekonomi yang cukup tajam di tengah pandemi Covid-19. Namun, beberapa sektor masih mampu bertahan seperti pertanian dan kerajinan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali Ny. Putri Suastini Koster saat membuka Pameran Kerajinan Dekranasda Bali berbasis QRIS BPD Bali di Bali Funtastic, Tegallalang, Gianyar, Minggu (30/8).
Dia mengakui, saat pandemi otomatis pariwisata Bali tidak berjalan. “Semua orang menganggap Bali akan habis karena mengandalkan pariwisata saja. Namun, kita masih punya para perajin yang ternyata masih bisa menyelamatkan perekonomian Bali,” ujarnya.
Hal ini terbukti, saat beberapa kali Bali terkena masalah pariwisata, dan perekonomian tidak bergerak, saat itu para perajinlah yang berkali-kali menyelamatkan perekonomian Bali. “Hal ini tidak lepas dari komitmen kita bersama beserta para pelaku UMKM dan perajin yang memang tidak ingin berdiam diri dan terus berkarya di tengah pandemi ini. Meskipun virus corona melanda, namun para perajin memilih bangkit dan berkontribusi langsung untuk perekonomian Bali,” terangnya.
Ia juga berpesan, meskipun keadaan serba susah saat ini, para perajin diharap tetap memproduksi karya yang berkualitas dan adiluhung, karena itu adalah ciri khas kerajinan Bali. “Jangan hanya tergiur akan biaya produksi yang murah dan laris di pasaran, para perajin menurunkan kualitas bahkan melenceng dari budaya Bali. Itu bisa menghancurkan nilai kerajinan kita,” jelasnya.
Ia mencontohkan seperti kerajinan tenun ikat dan songket, memang harganya mahal namun para perajin dalam berkarya memakan waktu berbulan-bulan serta menggunakan bahan yang berkualitas. “Belanjalah kepada mereka. Meskipun memang agak mahal tapi dengan belanja kepada para perajin, kita tidak hanya membantu perekonomian Bali, namun juga melestarikan hasil kerajinan Bali,” tambahnya seraya mengajak masyarakat Bali untuk bersama-sama serta bahu membahu sesuai dengan kemampuan masing-masing ikut memerangi penyebaran Covid-19 serta membangkitkan perekonomian Bali.
Di sisi lain, pendamping orang nomor satu di Bali ini juga berharap para perajin bisa menjajal platform digital untuk memasarkan produk serta dalam bertransaksi. Apalagi transaksi dengan metode digital dianggap sangat aman di masa pandemi ini. “Metode konvensional agar terus dilakukan namun dibarengi juga dengan metode digital,” imbuhnya. *wid