MASYARAKAT lokal termasuk wisatawan yang telah menetap di Bali diharapkan mengisi waktu luang akhir pekan untuk rekreasi ke objek wisata di Bali.
Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Wilayah Bali, Dr I Putu Anom, S.E., M.Par., mengatakan masyarakat lokal dan wisatawan berekreasi ke objek wisata termasuk menginap di hotel akan mampu menggeliatkan pariwisata Bali.
Dijelaskan sampai akhir tahun 2020 diperkirakan 1 juta wisatawan domestik (wisdom) akan meramaikan pariwisata Bali. Tentu kondisi ini akan meningkatkan hunian hotel, yang saat ini masih di bawah 1 digit.
Dipaparkannya, dengan tingkat hunian yang masih minim hotel masih belum mampu menutupi biaya operasional. “Semoga kegiatan meeting-meeting pemerintah pusat dilaksanakan di Bali guna mendongkrak kunjungan wisdom,” harapnya.
Lebih lanjut dikatakan, secara teori setiap orang akan mempertimbangkan pengeluaran dengan prioritas pertama untuk pengeluaran kebutuhan primer. Ini mencakup pangan, sandang, kesehatan, kebutuhan menutupi biaya pendidikan.
Menurut Anom, kalau masih punya dana baru pengeluaran masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sekunder untuk transportasi, termasuk alat-alat komunikasi. Selanjutnya barulah pengeluaran orang untuk kebutuhan tersier seperti rekreasi ke tempat-tempat wisata yang terdekat berlanjut ke daerah lain yang masih bisa dijangkau lewat darat.
Anom menambahkan ketika memiliki pendapatan lebih masyarakat bisa berkreasi antar pulau lewat angkutan laut atau udara. Untuk Bali, pelaku pariwisata bisa banyak mendatangkan wisatawan domestik dari Pulau Jawa. ” Hanya saja, kondisi ekonomi sulit saat pandemi Covid-19, tentu mereka lebih banyak berkunjung ke Jawa sehingga besar kemungkinan objek-objek wisata di Jawa lebih ramai dikunjungi wisatawan domestik ketimbang objek wisata di Bali,” tambahnya. *kup