Tabanan (bisnisbali.com) –Pemanfaatan subsidi pupuk melalui Kartu Tani sesuai dengan instruksi Kementerian Pertanian yang akan diberlakukan mulai awal Januari 2021 mendatang dikhawatirkan tak berjalan sesuai harapan. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Putu Wiadnyana mengungkapkan, kekhawatiran tersebut cukup mendasar mengingat saat ini pendistribusian Kartu Tani di Tabanan baru mencapai 45 persen dari total alokasi penerima dan kemungkinan belum bisa tuntas terdistribusi pada akhir tahun nanti.
“Kami terus berupaya untuk mendistribusikan Kartu Tani ini. Namun, dengan sisa waktu yang hanya empat bulan di tengah pandemi Covid-19 ini kemungkinan akan sangat sulit untuk bisa terealisasi atau terdistribusikan seratus persen pada akhir tahun nanti,” tuturnya Wiadnyana, Jumat (28/8).
Menurutnya, saat ini untuk di Kabupaten Tabanan pendistribusian Kartu Tani ini baru mencapai 11.000 hingga 11.500, sedangkan total pemegang Kartu Tani yang diajukan ke pemerintah pusat sebelumnya mencapai 35.000 orang. Artinya, pendistribusian Kartu Tani ini baru mencapai 45 persen dari total alokasi.
Jika dikaitkan dengan sisa kartu yang harus didistribusikan dan teknis atau sosialisasi ke petani untuk penggunaan Kartu Tani, misalnya menyangkut cara penebusan ke pihak pengecer pupuk, kemungkinan tidak akan cukup dengan sisa waktu yang ada saat ini. Rendahnya tingkat pendistribusian Kartu Tani ini disebabkan oleh pandemi Covid-19, sehingga untuk mengumpulkan banyak orang guna mendistribusikan Kartu Tani menjadi susah dilakukan.
Contohnya, rencana penyaluran Kartu Tani untuk di daerah Wangaya, yang karena belum ada izin dari gugus tugas Covid-19 untuk pelaksanaan kegiatan membuat rencana tersebut belum terealisasi hingga kini. Padahal upaya tersebut jadi satu-satunya cara yang efektif dalam pendistribusian.
Hambatan lainnya adalah tidak semua penerima yang bisa datang pada titik pendistribusian Kartu Tani. Contohnya, pada titik pendistribusian di daerah Kloncing baru-baru ini, dari target penyaluran di lokasi yang mencapai 160 lebih, ternyata tidak bisa seratus persen tersalurkan saat itu. Sebab, ada beberapa penerima yang tidak datang saat itu.
“Saat ini pengumpulan masa ini masih menjadi satu-satunya cara untuk pendistribusian Kartu Tani. Sebab itu, kami akan terus berupaya agar pendistribusian Kartu Tani bisa segera rampung,” tandasnya. *man