Amlapura (bisnisbali.com) –Desa Bebandem yang terletak di Kabupaten Karangasem memiliki potensi yang tinggi untuk pemanfatan olahan kelapa, sebab tanaman kelapa banyak tumbuh di desa ini. Untuk memberikan nilai tambah pada pohon kelapa, buah kelapa tidak dijual dalam bentuk buah segar saja, melainkan dapat dijadikan bentuk usaha yaitu salah satunya adalah minyak tandusan.
Produk minyak tandusan merupakan minyak khas Bali yang diolah dengan cara yang masih tradisional oleh masyarakat setempat, minyak ini juga memiliki aroma yang khas ketika digunakan untuk memasak maupun hal lainnya.
Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan potensi desa secara berkelanjutan yang menitikberatkan pada sektor pertanian, perdagangan, industri kerakyatan dan sektor jasa, Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar melalui Program Kemitraan Wilayah (PKW) melakukan pengabdian yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Bebandem. Pada tahun 2020 ini, Tim PKW Unmas yang diketuai oleh Ir. Dian Tariningsih, M.S., dengan beranggotakan tiga orang dosen, mengembangkan rumah industri minyak tandusan dari segi fisik bangunan, kuantitas minyak tandusan maupun kualitas minyak tandusan itu sendiri.
Industri minyak tandusan Bebandem sudah berkembang dari jumlah produksi dalam 1 minggu bisa 2 kali produksi, di mana 1 kali produksi membutuhkan 50 buah kelapa yang akan menghasilkan 9 botol minyak tandusan yang dikerjakan dalam waktu 3 jam. Selama menjalankan program, Tim PKW Unmas menyerahkan bantuan berupa perbaikan fisik bangunan rumah industri, alat serutan kelapa dan alat pemeras santan yang dapat memudahkan proses produksi.
Alat-alat yang diberikan diharapkan dapat memberikan kemudahan serta dapat mengefisienkan waktu proses produksi. Tidak itu saja, Tim PKW Unmas juga memberikan sedikit penyuluhan mengenai pengemasan produk (branding) serta strategi pemasaran sehingga nantinya rumah industri ini dapat lebih berkembang.
Selain pengembangan potensi olahan kelapa, Tim PKW Unmas juga melakukan program pendampingan, pembinaan dan pemberdayaan pada Pasar Rakyat Bebandem, yang memiliki 100 kios, 215 los dan 102 pelataran. Dalam memberdayakan Pasar Rakyat Bebandem di masa pandemi Covid-19, Tim PKW Unmas memberikan solusi untuk mencegah penyebaran Covid-19 yaitu pemasangan sekat plastik dan sosialisasi protokol kesehatan kepada para pelaku pasar secara rutin. *adv