Denpasar (bisnisbali.com) –Banyak masyarakat sudah tidak bekerja karena pandemi Covid-19. Dewan Pembina Apindo Bali, Panudiana Kuhn Selasa (25/8) mengatakan pemerintah mesti mengoptimalkan dana pemerintah untuk pelaksanaan program padat karya.
Diungkapkannya, akibat pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan pertumbuhan ekonomi. Aktivitas pariwisata mengalami penurunan signifikan sehingga banyak tenaga kerja lokal yang dirumahkan atau kehilangan pekerjaan karena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kuhn menjelaskan dalam tatanan kehidupan era baru banyak masyarakat tidak memiliki uang karena sudah lama tidak bekerja. Secara mikro dan makro perputaran uang sangat lambat karena aktivitas ekonomi melambat.
Masyarakat masih dibatasi dengan penerapan protokol kesehatan karena masih tingginya kasus penyebaran Covid-19. Di sisi lain, pemerintah memiliki kewajiban guna menggerakan perekonomian khususnya di Bali sehingga perekonomian tidak lumpuh.
Menurut Kuhn untuk menggerakan ekonomi saat ini pemerintah mesti menjalankan program padat karya. Proyek pemerintah mesti dikerjakan dengan program padat karya. Selain itu, pemerintah bisa membantu permodalan UMKM yang bisa mempekerjakan masyarakat, komunitas atau kelompok masyarakat di lingkungannya.
Masyarakat lokal mesti dilibatkan dalam pengerjaan program padat karya. Proyek pemerintah dalam pembuatan jalan raya, rumah sakit, pembangunan pasar umum, pembersihan dan perbaiki sungai dan lainnya wajib dikerjakan masyarakat lokal.
Panudiana Kuhn menambahkan masyarakat yang dilibatkan dalam program padat karya mesti digaji sesuai UMR. Dengan proyek padat karya, uang yang beredar semakin banyak dan masyarakat memiliki uang dari pekerjaan atau program padat karya. Renovasi rumah, renovasi bangunan perusahaan, pembangunan atau renovasi hotel akan banyak juga menyerap tenaga kerja. *kup