Gianyar (bisnisbali.com) –Secara global, sampah di Indonesia disebut peringkat kedua setelah Cina. Hal tersebut dijelaskan Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, Minggu (23/8). Peliknya masalah sampah juga dirasakan di Gianyar.
Untuk mewujudkan desa yang bersih, di beberapa desa sudah dibentuk bank sampah dan kader kebersihan. Salah satunya di Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar. Bahkan Bank Sampah Keramas dan kader kebersihan sudah dikukuhkan di Wantilan Pura Desa Keramas.
Atas dikukuhkannya itu, Surya Adnyani Mahayastra mengaku bangga dengan semangat masyarakat Desa Keramas dalam menjaga kelestarian lingkungan. Apalagi langkah itu sesuai dengan program ke 9 dari 10 pokok program PKK. “Apalagi sampah sudah jadi isu global dan nasional, sampah di Indonesia nomor dua setelah Cina,” ujarnya.
Dijelaskannya, jumlah produksi sampah terbanyak dari pasar dan rumah tangga. Terutama sampah plastik yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk menghancurkan secara alami.
Surya Adnyani menyampaikan, setidaknya dalam pengelolaan sampah diawali dengan memilah sampah organik dan nonorganik. Sampah organik setelah terkumpul bisa dijadikan kompos atau pupuk.
Perbekel Keramas, I Gusti Putu Sarjana menyampaikan, pembentukan bank sampah dan kader kebersihan tersebut merupakan bagian penting dari program pembangunan Desa Keramas. Seiring gencarnya pembinaan teknis dan nonteknis dari Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, persiapan pembentukan bank sampah dan kader kebersihan ini tanpa hambatan. Ia mengakui, masyarakat Desa Keramas sangat berbangga karena desa ini dalam pembuatan TPS 3R mendapatkan bantuan investor dari Australia.
Sarjana menambahkan Kelian Banjar juga tidak boleh kalah dengan semangat kader kebersihan. Kader Kebersihan Desa Keramas beranggotakan 36 orang atau 6 orang per banjar. *kup