Pulau Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia dengan hutan tropis lebat sebagai habitat alami bagi beberapa satwa endemik Indonesia. Salah satu satwanya adalah bekantan, yang bisa ditemui di Bali Safari Park.
Ada dua jenis bekantan yang bisa ditemui di Pulau Kalimantan. Jenis Nasalis larvatus ditemukan di hampir seluruh Pulau Kalimantan. Sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan saja. Biasanya bekantan dapat ditemukan di daerah hutan bakau, rawa, dan hutan pantai.
Bekantan biasa dikenal juga dengan sebutan Monyet Belanda karena memiliki ciri khas bentuk unik pada hidungnya, wajah yang terlihat bersemu merah, dan rambut berwarna coklat kemerahan. Perut bekantan yang buncit disebabkan kebiasaan mereka suka makan jenis dedaunan yang menghasilkan gas saat dicerna. Ciri utama yang membedakan bekantan dengan monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar pada spesies jantan.
Berdasarkan keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 29 Tahun 1990, bekantan ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Kalimantan Selatan. Namun saat ini, populasi bekantan berada pada kondisi terancam punah (endangered status) di dalam daftar merah IUCN karena penangkapan liar, hilangnya hutan, dan keterbatasan habitat.
“Sebagai salah satu lembaga konservasi satwa terbesar di Bali, Bali Safari Park ikut serta dalam menjaga dan melestarikan satwa endemik Pulau Kalimantan ini,” ucap Thomas Colbert, General Manager Bali Safari Park.
Di Bali Safari Park sendiri, pengunjung dapat melihat 4 ekor bekantan yaitu 2 ekor jantan bernama Genta dan Kalawa, serta 2 ekor betina bernama Safira dan Agustin. Habitat Bekantan di Bali Safari Park didesain semirip mungkin dengan habitat aslinya di Pulau Kalimantan, ada pepohonan dan juga kolam untuk bermain air ataupun berenang.
Pengunjung akan disuguhi pemandangan perilaku aktifnya bekantan berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya serta berayun-ayun di ranting pohon. Selain itu, saat cuaca panas mereka sangat suka bermain di dalam kolam. Sebab, sela-sela jari kaki bekantan terdapat selaput dan hidungnya juga dilengkapi katup yang memudahkan mereka melakukan aktivitas di dalam air. Bahkan di alam liar pun, bekantan mampu berenang untuk berpindah dari satu pulau ke pulau lainnya. *Kup