Denpasar (bisnisbali.com)-Pandemi Covid-19 saat ini memang sedikit banyak memberikan dampak serius di berbagai bidang. Selain kesehatan masyarakat, bidang ekonomi mengalami goncangan hebat akibat Covid-19 ini. Sebagai upaya untuk memberikan dukungan penguatan perekonomian masyarakat serta menciptakan peluang pasar bagi petani, nelayan dan perajin, Pemkot Denpasar menggelar Pasar Gotong Royong Krama Bali. Kegiatan ini akan dibuka secara resmi pada Jumat (14/8).
“Pelaksanaan pertama akan dibuka secara resmi mulai Jumat, (14/8) ini dan akan berlangsung setiap hari Jumat hingga Desember mendatang,” ujar Asisten Administrasi Umum yang juga selaku Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya saat memimpin rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Pasar Gotong Royong Krama Bali di Kantor Wali Kota Denpassr, Rabu (12/8).
Lebih lanjut dijelaskan, pada prinsipnya pelaksanaan Pasar Gotong Royong Krama Bali ini merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan komitmen Pemkot Denpasar dalam mendukung penguatan serta menciptakan stimulus ekonomi bagi masyarakat.
“Tentunya ini merupakan komitmen bersama lintas sektor untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini, selain itu juga untuk memberikan ruang pemasaran bagi petani, nelayan dan perajin di Kota Denpasar,” jelasnya.
Secara teknis Eddi Mulya yang didampingi Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Denpasar, I Made Saryawan menjelaskan, pelaksanaan kegiatan akan dipusatkan di Parkir Utara Lapangan Lumintang setiap hari Jumat hingga Bulan Desember mendatang. Adapun peserta yang dilibatkan terdiri atas UMKM Binaan Dinas Pertanian, UMKM Binaan Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, UMKM Binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta UMKM Binaan Dinas Koperasi dan UKM yang masing-masing mengirimkan 5 UMKM, sehingga terdapat 20 UMKM yang berpartisipasi.
“Tentu produk yang dipasarkan merupakan hasil produksi petani, nelayan dan perajin, hal ini dapat berupa pangan, sandang ataupun produk kerajinan lainya,” jelas Eddy Mulya.
Eddy Mulya menambahkan, sesuai dengan SE Gubernur Bali Nomor 15036 Tahun 2020 maka ASN, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, Instansi Vertikal dan Swasta wajib mendukung pelaksanaan Pasar Gotong Royong Krama Bali. Selain itu, dalam transaksi nantinya, selain secara konvensional dengan pembayaran tunai, juga tersedia pembayaran non tunai dengan menggunakan QRIS BPD Bali.
“Jadi kami rancang pelaksanaan yang berkualitas dan mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga selain jual beli saat Jumat pagi, pedagang juga akan diedukasi untuk online sistem, sehingga selain hari Jumat tetap produktif,” paparnya.
Eddy Mulya menekankan, apa pun itu pelaksanaan kegiatanya, pelaksanaan protokol kesehatan merupakan elemen penting untuk wajib diterapkan. “Jadi kembali kami tekankan, tujuan utamanya memang mendukung pergerakan perekonomian, tapi protokol kesehatan tetap menjadi poin penting yang harus dilaksanakan, apakah itu mencuci tangan, menyiapkan thermto gun, hand sanitizer, menggunakan masker dan jaga jarak, itu wajib diterapkan. Dan kami mengajak masyarakat untuk ikut memeriahkan dan mendukung pelaksanaan Pasar Gotong Royong Krama Bali ini mulai 14 Agustus mendatang,” imbuhnya. *wid