Denpasar (bisnisbali.com) –Produksi masker fashion di tengah pandemi Covid-19 gencar dilakukan para pelaku usaha yang bergerak di bidang tersebut. Berbagai jenis masker fashion pun bermunculan, mulai dari masker payet, masker endek, masker brokat hingga masker lukis.
Salah seorang disainer fashion lukis, Ida Ayu Harmaita Wijayanti saat ditemui, Minggu (9/8) kemarin, di Denpasar, mengatakan, produksi masker ini membuat penjualan produk fashion lukisnya menanjak hingga 50 persen. Bahkan penjualan makser lukisnya mulai merambah pasar ekspor.
Wanita yang sebelumnya memproduksi berbagai produk fashion lukis, seperti kain lukis, tenun lukis, baju, topi, kipas dan lainnya ini mengaku mulai memproduksi masker lukis sejak Maret lalu. “Kira-kira dua minggu setelah pandemi Covid-19 diumumkan kita memulai produksi masker lukis. Awalnya produksi yang polosan, namun nampak kurang bagus, sehingga kami tambahkan seninya,” ujarnya.
Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Dayu Ita ini mengatakan, seiring dengan arahan pemerintah menggalakan penggunaan masker fashion, kian mendorong dirinya untuk membuat produk yang memiliki nilai seni dan fashionable. Berbagai motif lukis pun dituangkan ke dalam masker buatannya. Mulai dari motif flora dan fauna, salah satunya motif burung cendrawasih, selanjutnya motif seni barong, binatang peliharaan yang bisa sesuai permintaan hingga yang terkini motif nuansa hari kemerdekaan RI.
Ia rata-rata memproduksi masker sebanyak 2.000 pcs per bulannya dengan pemasaran lebih banyak ke luar Bali. “Kalau pasar produk lukis kami memang lebih banyak ke luar Bali selama ini, terutama Jakarta dan Papua. Kami juga baru memulai pasar ekspor yang sebelumnya ada 100 pcs pesanan sudah dikirim ke Amerika,” ujarnya sembari mengatakan pemasaran produknya 90 persen dengan dalam jaringan (daring).
Disinggung soal harga, dia mengungkapkan, harga masker lukisnya mulai dari Rp 25.000 per pcs dan untuk yang berkualitas premium harga yang ditawarkan mulai dari Rp 75.000 per pcs. “Harga berdasarkan motif dan detail kerumitannya,” imbuh Dayu Ita yang juga sebagai perajin binaan Bank Indonesia. *wid