Denpasar (bisnisbali.com) –Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, perbaikan data perekonomian serta sentiment positif dari pengembangan vaksin Covid-19 berdampak positif terhadap kinerja pasar keuangan domestik yang menguat pada Juli 2020. Kepala OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara Elyanus Pongsoda di Renon, Rabu (5/8), mengatakan, sesuai informasi dari Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK, Anto Prabowo, sampai dengan 30 Juli 2020 pasar saham dan pasar SBN menguat dengan IHSG naik sebesar 4,98 persen mtd dan yield rata-rata SBN turun sebesar 33,2 bps mtd. “Penguatan pasar saham tersebut lebih didorong oleh investor domestik, khususnya investor ritel di tengah terjadinya net sell nonresiden yang cukup besar di pasar saham,” katanya.
Ia pun menjelaskan, investor nonresiden tercatat melakukan net buy sebesar Rp 4,94 triliun mtd (pasar saham: net sell Rp3,85 triliun, pasar SBN: net buy Rp8,79 triliun). OJK juga mendukung program pemerintah dalam mengeluarkan skema penjaminan kredit UMKM dan korporasi, serta program penempatan dana pemerintah ke industri perbankan untuk mendukung penyaluran kredit kepada UMKM dan korporasi padat karya yang akan dapat mempercepat bergeraknya aktivitas dunia usaha.
Berdasarkan laporan sementara penggunaan dana pemerintah yang ditempatkan di bank Himbara, sampai dengan 27 Juli dengan alokasi Rp 30 triliun telah terealisasi sebesar Rp 49,7 triiiun atau 165,5 persen terhadap alokasi dana atau 41,1 persen dari target distribusi Rp 121 triliun. “Untuk mendukung upaya ini, OJK akan mengeluarkan kebijakan pendukungnya agar kebijakan stimulus pemerintah ini dapat berjalan dengan cepat dan efektif, seperti relaksasi bobot risiko ATMR untuk kredit dengan kriteria tertentu sebagaimana diterapkan oleh beberapa negara lain,” jelasnya.
Selanjutnya, dengan melihat adanya kebutuhan dari industri dan pencapaian pemulihan dari dunia usaha yang masih memerlukan dukungan, OJK terbuka untuk melakukan perpanjangan restrukturisasi langsung lancar dan penetapan kualitas kredit satu pilar.
OJK pun berkomitmen kuat untuk mendukung program percepatan pemulihan ekonomi nasional dan siap mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan secara terukur dan tepat waktu untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional. *dik