Pemotongan Hewan Kurban Tahun Ini Diprediksi Turun

Sejalan dengan minimnya permintaan, pemotongan hewan kurban dalam perayaan Idul Adha tahun ini diprediksi menurun.

232
IKG Nata Kesuma

Denpasar (bisnisbali.com) –Sejalan dengan minimnya permintaan, pemotongan hewan kurban dalam perayaan Idul Adha tahun ini diprediksi menurun. Di samping lesunya daya beli masyarakat, hal tersebut dikarenakan adanya pembatasan kerumunan masyarakat yang membuat beberapa tempat tidak melakukan pemotongan hewan kurban.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali IKG Nata Kesuma, Rabu (29/7) kemarin mengatakan, jumlah pemotongan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha Tahun lalu mencapai 6.650 ekor yang terdiri atas 2.150 ekor sapi dan 4.500 ekor kambing. Jumlah tersebut, dikatakannya, terus mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. “Tapi untuk tahun ini, kami prediksi ada penurunan karena adanya pembatasan kerumunan masyarakat. Namun secara riil kita lihat nanti pada hari H Idul Adha,” ujarnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemotongan hewan dipusatkan di titik-titik tertentu yang tahun ini ada 644 titik lokasi pemotongan hewan di seluruh Bali dengan pengawasan. Pihaknya mengatakan, ada 450 orang dokter hewan yang dikerahkan dalam melakukan pengawasan pemotongan hewan tahun ini.

Terkait populasi ternak khususnya sapi dan kambing, dikatakannya, populasi sapi mencapai 560.000 ekor dan kambing mencapai 75.000 ekor. “Untuk kambing kita memang kebanyakan masih mendatangkan dari luar Bali,” terangnya

Sementara populasi sapi yang siap potong, dikatakannya, mencapai 100.000 dengan klasifikasi 60.000 jantan dan 40.000 betina afkir. Nata Kesuma mengatakan, 60.000 ekor sapi jantan siap potong tersebut merupakan persediaan untuk dikirim ke luar Bali dan 40.000 ekor betina afkir merupakan persediaan untuk dipotong di Bali. “Tahun ini dari Januari hingga Juli, pengiriman ke luar Bali sudah mencapai 40.400 ekor. Sisanya masih ada persediaan untuk beberapa bulan ke depan yang kami batasi pengiriman ke luar maksimal 50.000 ekor,” ujarnya. *wid